
Pantau - Imbas mendapat kiriman balon berisi sampah dari Korea Utara, para aktivis di Korea Selatan pun memberikan balasan dengan mengirim balon-balon berisi USB. Di mana USB tersebut diketahui berisi file drama Korea hingga musik K-Pop.
Kelompok Aktivis Pejuang Pembebasan Korea Utara (FFNK) melepaskan balon-balon raksasa tersebut pada Kamis, (6/6) dini hari dengan video yang menunjukkan balon-balon tersebut melayang, beberapa menyeret poster raksasa yang terlihat dari jauh sementara yang lain membawa paket plastik yang lebih kecil.
Di dalam paket tersebut terdapat 200 ribu selebaran yang mengecam pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, 5.000 stik USB berisi video musik dan acara televisi Korea Selatan, dan 2.000 lembar uang satu dolar menurut FFNK.
Kelompok-kelompok seperti FFNK telah mengirimkan balon-balon semacam ini selama bertahun-tahun, membawa barang-barang yang dilarang di masa kediktatoran totaliter yang terisolasi termasuk makanan, obat-obatan, radio, selebaran propaganda, dan berita Korea Selatan.
Untuk kamu yang belum tahu, Korea Utara punya banyak larangan yang mengekang penduduknya. Salah satu hal yang sangat diatur oleh negara tersebut adalah konten hiburan yang boleh dinikmati rakyat.
Semua konten hiburan yang berasal dari Korea Selatan dilarang, termasuk drama Korea dan musik K-Pop. Meskipun demikian, ada saja orang yang bersedia mengambil risiko hukuman berat untuk mengakses serial drama asal negeri Ginseng tersebut.
Salah satunya diketahui Korea Utara sempat menjatuhkan hukuman 12 tahun kerja paksa terhadap remaja laki-laki yang ketahuan menonton drama asal Korea Selatan. Hal tersebut terungkap melalui rekaman video langka dari BBC Korea dan rekaman tersebut tampaknya direkam pada 2022 silam.
Melansir dari Al Jazeera, Korea Utara mengatakan balon-balon tersebut diluncurkan sebagai pembalasan atas kampanye propaganda yang sedang berlangsung oleh para pembelot Korea Utara dan aktivis di Korea Selatan, yang secara teratur mengirimkan balon berisi selebaran anti-Pyongyang, makanan, obat-obatan, uang, dan stik USB berisi musik K-Pop dan drama melintasi perbatasan.
Korea Utara sangat sensitif terhadap selebaran yang disebarkan oleh aktivis Korea Selatan melintasi perbatasan, karena selebaran tersebut membawa informasi tentang dunia luar dan kritik terhadap pemerintahan tiga generasi dinasti Kim sejak berdirinya Korea Utara oleh Kim Il Sung pada tahun 1948.
Sementara itu, Korea Selatan yang demokratis dan Korea Utara dengan sistem komunis secara teknis masih dalam situasi perang sejak perang 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.
Korea Selatan adalah sekutu Amerika Serikat, kedua negara ini rutin menggelar latihan bersama. Sementara Korea Utara mengembangkan teknologi rudal dan nuklir yang menurut Korea Selatan melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
- Editor :
- Muhammad Rodhi