
Pantau - Akhir-akhir ini, kembali muncul sebuah modus penipuan berkedok tawaran kerja freelance atau paruh waktu via WhatsApp.Orang yang menjadi korban ini terjebak karena penawaran yang menarik yaitu jam kerja fleksibel, bisa bekerja di mana saja, dan tanpa target.
Agar kamu bisa lebih waspada dengan modus penipuan ini, sebaiknya mengetahui ciri-ciri modus penipuan lowongan freelance yang dirangkum dari berbagai sumber.
Ciri-Ciri Modus Penipuan Lowongan Freelance
1. Mencatut nama perusahan terkenal
Pada awalnya, para korban akan mendapat pesan WhatsApp dari seseorang dengan mengatasnamakan perusahaan atau job portal terkenal yang ingin menawarkan pekerjaan freelance. Tak jarang pesan ini menuliskan bahwa si penerima pesan pernah mengirim lamaran pada situs atau portal lowongannya. Karena menggunakan nama perusahaan yang terkenal, korban cenderung langsung percaya tanpa berpikir panjang.
2. Pekerjaan yang mudah dengan imbal tinggi
Nah, dalam pesan pelaku tersebut, diberikan penawaran untuk melakukan task atau pekerjaan mudah yang jika diselesaikan akan diberikan bayaran atau fee yang menggiurkan.
Pekerjaan tersebut adalah melakukan like unggahan dan subscribe channel media sosial tertentu. Adapun yang mendapat tugas untuk memberi review yang baik tempat tertentu di Google Maps.
Dengan menyelesaikan tugas yang sangat sederhana ini, korban dijanjikan akan mendapat puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Nah, uniknya, uang tersebut akan benar-benar dikirimkan kepada para korban, sehingga korban menjadi semakin percaya dengan kesempatan freelance ini.
3. Memintamu bergabung ke grup pada aplikasi lain
Setelah berhasil beberapa kali menyelesaikan tugas awal dan mendapat bayaran, korban akan diminta untuk bergabung ke dalam grup di dalam aplikasi seperti Telegram.
Di dalam grup tersebut, sudah berisi ratusan orang yang terlihat bersemangat juga melakukan tugas yang sama.
4. Meminta transfer uang
Setelah berhasil masuk pada grup, korban akan ditawari kesempatan mendapat bayaran yang lebih besar dari sebelumnya.
Akan tetapi, korban harus melakukan deposit sejumlah dana terlebih dahulu untuk bisa mendapat bayaran lebih besar tersebut. Deposit ini dijanjikan akan kembali sekaligus dengan bayaran tersebut.
Mungkin ada banyak yang akan merasa curiga dengan tahap satu ini. Namun, di sinilah pelaku mulai memanfaatkan rasa FOMO dari korban.
Dalam grup yang berisi ratusan orang tersebut, terlihat bahwa orang-orang lain sangat bersemangat untuk melakukan transfer uang dan mengambil kesempatan bayaran lebih tersebut.
Cara Menghadapi Penipuan Lowongan Freelance
1. Cari tahu kebenaran informasi
Hal pertama yang harus dilakukan saat melihat pesan seperti ini adalah mencari tahu kebenaran informasi yang diberikan.
Misalnya, mulai dari apakah nomor telepon pengirim pesan tersebut dapat dipercaya. Untuk mengeceknya kamu bisa gunakan aplikasi seperti GetContact.
Jika diberikan nomor rekening, kamu juga bisa cek juga dengan mengakses cekrekening.id.
Adapun cara lain lagi yaitu dengan menggunakan kata kunci “[nama perusahaan] penipuan” di Google atau platform pencarian lainnya.
2. Cari tahu pendapat orang lain
Biasanya, korban dalam kasus penipuan seperti ini akan membagikan cerita mereka di media sosial agar orang lain tidak ikut terjebak.
Oleh karena itu, coba cari tahu melalui media seperti Twitter, Facebook, Instagram atau TikTok apakah ada yang mendapatkan pesan yang sama sepertimu.
3. Jangan bagikan informasi sensitif
Ingat, jangan bagikan informasi sensitif apapun jika diminta oleh orang yang tidak dikenal. Beberapa informasi yang sangat sensitif untuk dibagikan misalnya:
- nama lengkap
- tempat, tanggal lahir
- alamat lengkap
- nama ibu kandung
- nomor KTP atau KK
- nomor rekening
- nomor kartu kredit
- password
- kode OTP
- PIN aplikasi
Apabila kamu memberikan informasi ini, bisa saja penipu menyalahgunakannya untuk membuat transaksi pinjaman online, pesanan fiktif, dan membobol tabunganmu.
4. Bagikan dan laporkan penipuan
Untuk membantu orang lain di luar sana yang mungkin belum mengetahui tentang modus penipuan freelance ini, kamu bisa bagikan melalui media sosial, keluarga, dan teman dekatmu.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari