
Pantau - Delulu merupakan istilah yang semakin sering terdengar, terutama di kalangan pengguna media sosial dan komunitas online. Namun, apa sebenarnya arti dari kata delulu ini?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam pengertian delulu, asal-usulnya, serta bagaimana istilah ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di ranah digital.
Apa Itu Delulu?
Kata delulu merupakan kependekan dari kata ‘delusional’ dalam bahasa Inggris. Delusional sendiri berarti suatu kondisi di mana seseorang memiliki keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang tidak nyata atau tidak masuk akal, meskipun bukti yang ada menunjukkan sebaliknya.
Delulu, sebagai versi slang dari delusional, sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang hidup dalam ilusi atau khayalan, terutama yang berhubungan dengan harapan atau kepercayaan yang tidak realistis.
Baca juga: 101 Frasa Bahasa Inggris untuk Menunjukkan Ketidakpedulian Selain "I Don't Care"
Penggunaan Istilah Delulu di Media Sosial
Istilah delulu sering digunakan dalam konteks lelucon atau candaan di media sosial, terutama untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keyakinan yang tidak masuk akal terhadap sesuatu atau seseorang.
Misalnya, penggemar selebriti yang sangat yakin bahwa idola mereka akan membalas cinta mereka bisa disebut delulu. Dalam konteks ini, delulu digunakan untuk menyindir orang-orang yang terlalu berfantasi atau terlalu berharap pada sesuatu yang sebenarnya sulit atau tidak mungkin terjadi.
Selain itu, delulu juga sering digunakan dalam komunitas fandom, seperti penggemar K-pop, di mana seseorang mungkin percaya bahwa mereka memiliki hubungan khusus dengan idola mereka. Meskipun penggunaan istilah ini sering bersifat humoris, ada juga unsur kritik di dalamnya, karena mengingatkan orang untuk lebih realistis dan tidak terbawa perasaan atau harapan yang tidak masuk akal.
Contoh Kasus Delulu dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh sederhana penggunaan istilah delulu dapat ditemukan dalam berbagai situasi. Misalnya, seseorang yang yakin bahwa mereka akan memenangkan lotere meskipun peluangnya sangat kecil bisa disebut delulu. Atau, dalam konteks hubungan, seseorang yang berpikir bahwa mantan pasangan mereka akan kembali meskipun sudah jelas bahwa hubungan tersebut telah berakhir.
Istilah ini juga dapat ditemukan dalam budaya pop, seperti dalam serial televisi atau film, di mana karakter mungkin menunjukkan sifat delusional. Dalam kasus seperti ini, delulu menjadi cara yang lucu dan agak sinis untuk menggambarkan situasi tersebut.
Baca juga: Memahami Arti Hampers: Definisi, Jenis dan Manfaatnya
Mengapa Istilah Delulu Populer?
Popularitas istilah delulu bisa dihubungkan dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan cara orang mengekspresikan diri secara online. Dengan semakin banyaknya orang yang berbagi pemikiran dan perasaan mereka di platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok, istilah delulu menjadi salah satu cara untuk menyindir atau mengkritik sikap yang dianggap terlalu optimis atau tidak realistis.
Selain itu, delulu juga mencerminkan kecenderungan masyarakat modern untuk mengidolakan figur publik, seperti selebriti atau influencer, hingga pada titik di mana perasaan mereka terhadap figur tersebut menjadi tidak masuk akal.
Penggunaan istilah ini, meskipun seringkali dilakukan dengan nada bercanda, juga bisa menjadi pengingat untuk tetap berpijak pada kenyataan dan tidak terjebak dalam harapan yang tidak realistis.
Baca juga: Arti Speechless: Memahami Makna dan Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia
Kesimpulan
Delulu, sebagai istilah slang yang berasal dari kata ‘delusional,’ telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari di dunia digital. Meskipun sering digunakan dalam konteks humor, penting untuk diingat bahwa istilah ini juga membawa pesan agar kita tidak terjebak dalam khayalan atau harapan yang tidak realistis.
Dengan memahami arti delulu dan penggunaannya, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi harapan dan kenyataan di kehidupan kita, terutama di era digital yang penuh dengan ilusi dan citra yang seringkali menipu.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila



