
Pantau - Aliando Syarief, pemeran Diego dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala di tahun 2014, sempat menghilang dari dunia hiburan karena dikabarkan mengalami gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang cukup ekstrem. Baru-baru ini, Aliando Syarief buka suara mengenai penyebab gangguan mental OCD yang dialaminya, yang ternyata dipicu oleh pengalaman traumatis terkait kasus kriminal di rumahnya.
"Jujur sebenarnya gue ini, sebabnya ini bukan karena sakit OCD gue menghilang. OCD itu adalah dampak dari masalah ini. Ada masalah, ada kasus kriminal yang terjadi di dalam rumah gue," ungkap Aliando dalam channel YouTube Ricky Cuaca dilihat Senin (29/8/2022). Namun, Ali tidak menceritakan secara lengkap kriminal apa yang terjadi dalam rumahnya.
Ketika mengalami OCD, Aliando mengaku sulit untuk melakukan aktivitas. Misalnya, untuk mandi saja dirinya butuh perjuangan.
“Enggak bisa liburan, untuk mandi aja gue nggak bisa lho. Mandi itu susah, kayak mau jalan naik mobil atau ngambil barang itu sulit,” kata Aliando dalam siaran langsung di akun instagram-nya.
Berdasarkan kasus OCD di atas yang dialami oleh Aliando, OCD sangat mengganggu aktivitas keseharian penderita. Mari kita ketahui lebih lanjut mengenai gangguan mental OCD!
Apa itu OCD (Obsessive compulsive disorder)?
Dilansir siloamhospitals.com, Obsessive compulsive disorder atau OCD merupakan salah satu jenis gangguan mental ketika penderitanya melakukan tindakan tertentu secara berulang kali dan tidak dapat terkendali. Jika tidak dilakukan, penderita akan merasa takut dan gelisah.
Contoh dari gangguan mental OCD ini adalah perilaku mencuci tangan berulang kali karena takut terkontaminasi kuman, memeriksa pintu berkali-kali sebelum keluar rumah dan masih banyak yang lainnya.
Baca juga: Intrusive Thought: Pikiran Aneh yang Kerap Menghantui Manusia
Penyebab OCD
OCD adalah gangguan mental yang bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sebenarnya, hingga kini penyebab pasti OCD belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya gangguan ini, yaitu sebagai berikut:
- Faktor genetik atau keturunan
- Pengaruh lingkungan sekitar
- Gangguan senyawa kimia dalam otak seperti norepinefrin dan serotonin
- Gangguan emosi
- Trauma
Gejala OCD
Terkadang, penderita OCD tidak menyadari bahwa dirinya mengidap gangguan mental tersebut. Umumnya, penderita akan mengalami dua aspek sekaligus yaitu obsesi dan kompulsif. Namun tidak menutup kemungkinan juga akan mengalami satu gejala saja.
Dilansir dari Halodoc, ada dua aspek gejala OCD, yaitu obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran yang berulang-ulang dan dapat memicu munculnya rasa cemas, sedangkan kompulsi adalah perilaku yang dilakukan secara berulang.
Gejala OCD dapat datang dan pergi kapan saja, mereda seiring waktu, atau bahkan menjadi lebih parah. Beberapa pengidap berusaha mencegah gejala dengan menghindari kondisi yang dapat memicu munculnya obsesi. Namun, ada juga yang memilih untuk mengonsumsi alkohol atau obat penenang untuk mengurangi gejala.
Baca juga: Marshanda dan Perjalanan Melawan Bipolar: Edukasi dan Kesadaran Kesehatan Mental
Diagnosis OCD
- Evaluasi psikologis dilakukan dengan mendiskusikan pikiran, perasaan, gejala, dan pola perilaku pengidap untuk menentukan apakah terdapat obsesi atau kompulsi yang mengganggu.
- Kriteria diagnostik untuk OCD kemungkinan akan digunakan oleh dokter atau psikolog untuk melakukan diagnosa. Kriteria ini tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
- Pemeriksaan fisik dilakukan dengan tujuan mengeliminasi kemungkinan masalah lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, sehingga dokter dapat memastikan komplikasi yang berkaitan khusus dengan OCD.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental: Strategi Ampuh di Dunia Digital
Pengobatan OCD
Sebenarnya, hingga saat ini belum diketahui pasti cara yang pasti untuk menyembuhkan OCD. Namun, pengidap dapat mengurangi gejala dengan melakukan beberapa perawatan, antara lain: mengkonsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Meskipun sebagian besar orang yang mengalami OCD akan membaik setelah mendapatkan penanganan, ada juga beberapa kasus lain yang justru semakin parah. OLeh karena itu, penting bagi Anda, untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog apabila merasakan gejala OCD, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
(Laporan: Aulia Rahma)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila