
Pantau - Perselingkuhan adalah salah satu topik yang paling sensitif dan kontroversial dalam hubungan. Ketika kita mendengar kata 'perselingkuhan', bayangan pengkhianatan dan patah hati langsung muncul dalam pikiran. Namun, di balik tindakan yang menyakitkan ini, terdapat berbagai faktor yang kompleks dan sering kali tidak terlihat.
Perselingkuhan sering kali tidak hanya soal ketidaksetiaan fisik; di dalamnya terdapat beragam alasan yang bisa sangat kompleks. Dalam banyak kasus, ketidakpuasan emosional menjadi salah satu pemicu utama. Ketika salah satu pasangan merasa diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup, mereka mungkin mencari penghiburan di tempat lain. Ini bisa terjadi ketika pasangan terlalu sibuk dengan pekerjaan, tanggung jawab, atau masalah pribadi lainnya, sehingga mengabaikan kebutuhan emosional satu sama lain.
Apa Itu Selingkuh ?
Selingkuh menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, selain itu dalam artian lain selingkuh adalah perbuatan yang melanggar kesetiaan dan komitmen dalam setiap hubungan, baik dalam hubungan pacaran ataupun suami istri. Menurut penelitian psikologi, selingkuh terjadi karena salah satu pasangan merasa bosan dan melihat kekurangan di pasangan tersebut sehingga melakukan perselingkuhan.
Menurut Helen Fisher, antropolog biologis menyatakan bahwa cinta tidak hanya melibatkan emosi, tetapi juga sistem kerja otak yang terkait dengan seks dan reproduksi. Kedua sistem ini bisa menjelaskan mengapa manusia mampu melakukan perselingkuhan.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Perselingkuhan dalam Hubungan Pernikahan
Ciri-ciri Orang yang Mudah Melakukan Perselingkuhan
Perselingkuhan merupakan hal yang menyakitkan bagi semua orang, selain itu perselingkuhan menyebabkan kedua belah pihak merasakan traumatik yang mendalam terutama bagi korban yang diselingkuhi. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui bahwa pasangan atau calon pasangan kita memiliki potensi untuk selingkuh, berikut merupakan ciri-ciri orang yang mudah melakukan perselingkuhan diantaranya yaitu:
Memiliki Kepribadian yang Narsistik
Perilaku Narsistik sering kali dianggap biasa saja oleh banyak masyarakat, hal tersebut terjadi karena seperti kalangan selebritis sering melakukan budaya narsistik dalam kehidupannya, sehingga menjadi suatu kebenaran bagi masyarakat.
Narsisme merupakan kondisi yang ditandai oleh perhatian yang berlebihan terhadap diri sendiri, yang sering kali mengabaikan kebutuhan orang lain, seperti menuntut kesetiaan kepada pasangan, padahal dirinya sendiri melakukan perselingkuhan. Hal tersebut menyebabkan pelaku kerap kali tidak merasa bersalah ketika melakukan perselingkuhan.
Sering Berbohong
Sering muncul istilah bahwa orang yang melakukan perselingkuhan pandai berbohong dan merangkai kata kata manis kepada pasangannya agar perselingkuhannya tidak terdeteksi, mereka tahu betul hal yang dilakukan untuk menyakinkan pasangnya bahwa tidak ada perselingkuhan dalam hubungan mereka.
Curiga dan Cemburu Berlebihan Tanpa Didasari Bukti
Orang yang sedang melakukan perselingkuhan sering kali playing victim kepada pasangannya merasa kesepian dan tidak pernah diperhatikan oleh pasangannya, kemudian sering menuduh pasangannya berselingkuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Karen R. Koenig, M.Ed, LCSW dalam lama healthline. Proyeksi adalah keadaan sifat seseorang atau hal yang tidak disukai kemudian menghubungkan sifat tersebut ke orang lain secara tidak sadar sebagai contoh yaitu selalu menuduh pasangannya berselingkuh, padahal dia yang melakukannya.
Baca juga: 25 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Teman Sendiri
Merasa Tidak Aman dan Mudah Insecure
Insecure kerap menjadi alasan klasik bagi beberapa orang untuk mengakhiri hubungan dengan pasangannya. Dilansir WebMD, insecurity adalah perasaan tidak mampu atau tidak cukup baik tentang diri sendiri. Dalam banyak kasus, mereka cenderung merasa tidak cocok dengan pasangannya, seperti latar belakang pendidikan hingga ekonomi membuat mereka merasa cemas, hal ini yang menimbulkan kecemasan dengan hubungan yang sedang dijalani. Seseorang yang selingkuh akan mencari validasi atas tindakan mereka. Menurut pakar hubungan, Susan Winter dalam laman Insider mengatakan bahwa mereka menggunakan orang baru untuk meningkatkan kepercayaan diri sendiri.
Melakukan Gaslighting
Gaslighting merupakan salah satu tanda hubungan toxic yang sering terjadi pada sepasang kekasih, bentuk manipulasi psikologis yang melibatkan penyajian informasi palsu ketika lawan bicara didesak atau dipaksa untuk mengakui bahwa informasi itu benar. Bentuk emotional abuse ini digunakan oleh pelaku untuk mengontrol pasangannya dan menutupi kebohongan atau perselingkuhan.
Menyukai Tantangan
Ketika berbicara soal kehidupan dan karir menyukai tantangan baru merupakan hal yang positif. Namun, ketika membahas soal percintaan tentu menjadi sangat berbahaya, sebab konteksnya akan berbeda. Pasang yang merasa hubungan datar saja dan tidak ada keributan terkadang merasa bosan dengan keadaan tersebut sehingga kerap kali timbul adrenaline rush yang kemudian timbul rasa ingin melakukan perselingkuhan.
Baca juga: Tukang Selingkuh Bisa Bertobat? Ini Kata Sebuah Studi!
Cenderung Tertutup dan Menyembunyikan Sesuatu Kepada Pasangan
Privasi dalam sebuah hubungan merupakan sesuatu yang wajar dalam hubungan yang dewasa, karena kita sadar bahwa ada hal yang tidak bisa kita beritahu kepada pasangan dan menghormati batasan (boundaries) masing-masing.
Akan tetapi, jika seseorang terlalu tertutup terhadap pasangannya, mungkin saja ada sesuatu yang ia sembunyikan dari pasangannya, rahasia perselingkuhan bisa dilihat dari riwat panggilan, history pesan hingga instant massage.
Kesimpulan
Perselingkuhan adalah tindakan yang sangat merugikan, baik bagi pelaku maupun korban. Tindakan ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit dan pengkhianatan, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental kedua belah pihak. Bagi pelaku, perasaan bersalah sering kali menghantui mereka, sedangkan bagi korban, kehilangan kepercayaan bisa menjadi beban emosional yang sulit diatasi. Oleh karena itu, penting untuk merenungkan sebelum terlibat dalam sebuah hubungan.
Sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, ada baiknya kita mempelajari sifat dan karakter calon pasangan dengan seksama. Ini tidak hanya membantu kita mengenal lebih dalam tentang mereka, tetapi juga dapat mencegah rasa penyesalan di kemudian hari. Dengan memahami karakteristik pasangan, kita dapat menghindari potensi masalah yang mungkin muncul, termasuk risiko perselingkuhan.
Laporan: Bayu Aji Pamungkas
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani