Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

5 Momen Kritis yang Bisa Menghancurkan Persahabatan dan Cara Menanganinya

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

5 Momen Kritis yang Bisa Menghancurkan Persahabatan dan Cara Menanganinya
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Persahabatan sering kali diuji oleh berbagai situasi yang menguji kedekatan dan kesetiaan. Beberapa momen tertentu bisa menjadi titik balik yang menentukan apakah hubungan pertemanan bisa bertahan atau berakhir. Berikut adalah lima situasi nyata yang bisa merusak persahabatan dan bagaimana cara menghadapinya dengan bijak.

1. Jalan Hidup yang Berbeda

Anda dan teman Anda sudah bersahabat lama, berbagi banyak kenangan indah. Namun, seiring waktu, hidup Anda mulai berubah. Anda menikah dan memiliki anak, sementara teman Anda tetap menjalani hidup yang sama seperti sebelumnya. Suatu hari, teman Anda datang dalam keadaan mabuk dan hampir membahayakan anak Anda. Ketika Anda merasa marah, dia justru marah balik.

Apa yang Salah?

Keduanya berada pada tahap hidup yang berbeda tanpa membahasnya secara terbuka. Menikah dan memiliki anak bisa membuat persahabatan wanita terpisah, karena waktu menjadi terbatas dan prioritas berubah.

Solusi

Alih-alih menyalahkan, cobalah berbicara dari hati ke hati. Ungkapkan kekhawatiran dengan cara yang empatik, misalnya dengan mengatakan, "Saya khawatir dengan kejadian itu." Pastikan untuk menyempatkan waktu khusus bersama tanpa anak, untuk menjaga hubungan yang sehat.

Baca juga: Ini Tanda Circle Pertemanan Baik dan Supportif

2. Terapi Mengatakan Anda Toksik

Saat sedang menghadapi masa sulit dalam hidup, teman dekat Anda tiba-tiba mengakhiri hubungan pertemanan dengan Anda. Dia mengatakan bahwa terapisnya menyarankan untuk menghindari Anda karena dianggap toksik. Sejak itu, Anda tidak pernah bertemu dengannya lagi.

Apa yang Salah?

Dalam hubungan yang sehat, kita ingin membantu teman melalui masa sulit. Namun, saat seseorang menghadapi depresi, dia mungkin menjadi terlalu bergantung pada teman dan mengabaikan kesejahteraan teman tersebut.

Solusi?

Meskipun hubungan ini mungkin berakhir, penting untuk tidak membebani satu teman dengan segala masalah. Cobalah berbicara dengan seorang terapis untuk menanggulangi masalah secara profesional.

3. Teman Tidak Lagi Menghubungi

Anda dan teman Anda biasa bersenang-senang bersama, tetapi Anda merasa lelah selalu harus mengatur segala sesuatu. Suatu saat, Anda mengatakan kalau dia tidak menghubungi Anda, Anda tidak akan menghubunginya lagi. Namun, dia tidak melakukannya.

Apa yang Salah?

Sebuah masalah kecil berkembang menjadi ultimatum, dan ini bisa dirasakan sebagai serangan pribadi. Beberapa orang lebih suka merencanakan segalanya, sementara yang lain lebih suka mengikuti arus.

Solusi

Jika teman Anda tidak menginisiasi, bicarakan dengan jujur. Jika dia tetap tidak berusaha, mungkin persahabatan ini tidak lagi memiliki arah yang sama.

Baca juga: Mengenal Arti Circle dalam Pertemanan

4. Teman Mengkhianatimu

Setelah membantu teman Anda mendapatkan pekerjaan di tempat Anda bekerja, hubungan kalian semakin dekat. Namun, setelah Anda kehilangan pekerjaan, Anda mengetahui bahwa teman Anda diam-diam mendapatkan posisi yang sama yang Anda incar. Ketika Anda menghadapinya, dia mengatakan dia "memenangkan kesempatan itu dengan adil."

Apa yang Salah?

Terkadang, teman yang tampak seperti saudara sejati sebenarnya hanya menginginkan kehidupan kita. Ketergantungan emosional dan pencurian identitas dapat merusak hubungan ini.

Solusi

Ketika seseorang meniru hidup Anda di banyak aspek, itu bisa menjadi tanda masalah serius. Jangan ragu untuk menjauh dan evaluasi alasan mengapa Anda begitu mudah membuka diri.

5. Teman Bergabung dengan Grup Teman Baru

Anda dan teman Anda selalu menjadi sahabat, tetapi sejak dia bertemu dengan teman-teman baru melalui kegiatan tertentu, Anda merasa semakin dijauhkan. Ketika kalian bertemu, dia lebih sering membicarakan teman-temannya itu. Anda merasa hubungan kalian semakin renggang.

Apa yang Salah?

Perubahan minat dan kegiatan dapat membuat Anda merasa terabaikan. Namun, pertemanan yang sehat memungkinkan setiap orang berkembang dan menemukan minat baru.

Solusi?

Berbicara tentang perasaan Anda dengan cara yang tidak menyalahkan, misalnya, "Saya merindukanmu." Jangan paksakan dia untuk mengikuti kegiatan yang Anda sukai, cobalah menemukan kegiatan yang menyenangkan untuk kalian berdua.

Baca juga: Mengapa Lingkup Pertemanan Semakin Sedikit saat Dewasa? Ini Alasannya

Persahabatan diuji oleh banyak situasi yang kadang tidak terduga. Saat menghadapi momen kritis, penting untuk tetap terbuka dan berbicara dengan jujur. Menyelesaikan konflik dengan empati dan komunikasi yang sehat akan membantu mempertahankan hubungan jangka panjang yang saling mendukung.

Penulis :
Latisha Asharani