
Pantau - Setelah hampir dua dekade menghilang dari layar kaca, sinetron religi legendaris Lorong Waktu akhirnya kembali menyapa pemirsa. Serial yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan unsur fiksi ilmiah ini siap menemani bulan Ramadan dengan kisah-kisah penuh makna.
Sinetron ini dijadwalkan tayang setiap hari pukul 04.20 WIB dengan siaran ulang pada pukul 15.00 WIB di SCTV. Versi terbaru ini menghadirkan deretan pemain baru, termasuk Miqdad sebagai Zidan, serta Renaga Tahier, Baiti Syaghaf, dan Tika Bravani.
Sejak terakhir kali tayang pada tahun 2006, Lorong Waktu telah menjadi tontonan ikonik bagi banyak penonton. Kembalinya sinetron ini membawa nostalgia bagi para penggemar lama sekaligus memperkenalkan generasi baru pada kisah petualangan spiritual yang unik. Deddy Mizwar, sang produser sekaligus kreator cerita, mengungkapkan bahwa kehadiran kembali Lorong Waktu bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai sarana dakwah modern yang relevan dengan perkembangan zaman.
Sebagai salah satu sinetron religi paling inovatif di Indonesia, Lorong Waktu pertama kali tayang pada tahun 1999 bertepatan dengan bulan Ramadan 1420 H. Dibuat oleh Deddy Mizwar dengan skenario yang ditulis oleh Wahyu H.S., sinetron ini menampilkan Deddy Mizwar, Jourast Jordy, Hefri Olifian, Christy Jusung, dan Opie Kumis sebagai pemeran utama.
Baca juga: Hijrah, Mega Aulia Tak Ingin Sinetron Lamanya Ditayangkan Lagi
Kesuksesan sinetron ini juga melahirkan versi animasi pada tahun 2019 dengan judul yang sama. Serial animasi ini ditayangkan selama Ramadan di SCTV, memperkenalkan kisah Lorong Waktu kepada generasi muda dalam format yang lebih modern dan menarik. Kini, dengan versi terbarunya, Lorong Waktu kembali mengajak pemirsa untuk menjelajahi ruang dan waktu dalam petualangan yang penuh hikmah.
Sinopsis Lorong Waktu
Sinetron Lorong Waktu mengikuti petualangan Haji Husin, Ustaz Addin, dan santri cilik Zidan. Haji Husin adalah ustaz senior dan pengurus yayasan masjid, sementara Ustaz Addin, yatim piatu yang diangkat sebagai anak oleh Haji Husin, memiliki keahlian teknologi. Suatu hari, Addin menciptakan mesin waktu yang membawa mereka menjelajah lintas masa.
Di musim kedua, hadir karakter baru: Havid, mantan pencuri yang ingin hijrah, dan Sabrina, mantan paranormal yang bertobat. Hubungan Addin dan Sabrina berkembang hingga mereka menikah di akhir musim.
Musim ketiga menghadirkan perjalanan waktu dengan berbagai kisah bermakna, seperti pencuri kain kafan dan pedagang kecil yang doanya mustajab. Havid dan Jambrong, dua murid Haji Husin, juga bersaing merebut cinta Adinda, yang akhirnya memilih Havid.
Baca juga: Airlangga Hartanto Berikan Penghargaan untuk Sinetron 'Ikatan Cinta'
Pada musim keempat, Sabrina hamil, sementara mantan narapidana Jagur bergabung sebagai murid Haji Husin. Awalnya diragukan, Jagur membuktikan ketulusannya dengan bertobat.
Musim kelima menampilkan Havid dan Jambrong mengelola perkebunan yayasan, sementara Jagur menjadi marbot masjid. Ustaz Addin memodernisasi mesin waktu yang kini bisa dikendalikan melalui laptop dan gawai khusus. Sabrina melahirkan putra bernama Firdaus.
Di musim terakhir, fokus cerita beralih ke kehidupan keluarga. Firdaus tumbuh menjadi anak nakal, Sabrina sibuk mengurusnya, dan Haji Husin ingin menikah lagi dengan Aini. Sementara itu, Havid dan Jambrong sukses di bidang perkebunan, dan Jagur membangun keluarga kecilnya.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani