HOME  ⁄  Lifestyle

Apollo dan Artemis, Saudara Kembar dari Olympus

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Apollo dan Artemis, Saudara Kembar dari Olympus
Foto: Apollo dan Artemis (thecollector.com)

Pantau - Apollo dan Artemis adalah dua dewa kembar dalam mitologi Yunani yang memiliki peran penting di Olympus. Mereka adalah anak dari Zeus, raja para dewa, dan Leto, seorang Titan. Meskipun kembar, keduanya memiliki kepribadian, kekuatan, dan peran yang sangat berbeda. Apollo dikenal sebagai dewa cahaya, musik, dan nubuat, sementara Artemis adalah dewi perburuan, alam liar, dan kesucian.

Baca juga: Persephone, Dari Putri Bumi Menjadi Ratu Dunia Bawah

Kelahiran Apollo dan Artemis tidak lepas dari konflik di Olympus. Hera, istri Zeus, cemburu pada Leto karena melahirkan anak-anak Zeus. Ia mengutuk Leto agar tidak dapat melahirkan di tanah mana pun. Namun, sebuah pulau terapung bernama Delos akhirnya menjadi tempat kelahiran mereka. Artemis lahir lebih dulu dan bahkan membantu ibunya melahirkan Apollo. Kisah ini menunjukkan sisi pelindung Artemis yang sudah terlihat sejak awal kehidupannya.

Setelah lahir, Apollo langsung menunjukkan kekuatannya dengan membunuh naga Pithon yang dikirim Hera untuk mengejar Leto. Peristiwa ini menandai awal dari perjalanan luar biasa mereka sebagai dewa-dewi yang berpengaruh.

Apollo, Si Dewa Cahaya dan Musik

Apollo adalah salah satu dewa paling serbaguna dalam mitologi Yunani. Ia dikenal sebagai dewa cahaya, musik, nubuat, penyembuhan, dan panahan. Sebagai pemimpin para Muse (dewi seni), Apollo memainkan lira yang diciptakan oleh Hermes dari cangkang kura-kura. Musiknya dianggap mampu membawa kedamaian sekaligus menginspirasi kreativitas.

Selain itu, Apollo juga terkenal sebagai dewa nubuat. Orakelnya di Delphi menjadi salah satu pusat spiritual paling penting di Yunani kuno. Banyak orang datang untuk meminta petunjuk tentang masa depan mereka melalui ramalan Apollo.

Namun, Apollo juga memiliki sisi gelap. Ia dikenal sebagai pembawa wabah ketika marah atau kecewa. Misalnya, dalam Perang Troya, ia menghukum pasukan Yunani dengan penyakit karena Agamemnon tidak menghormati pendetanya.

Artemis, Si Dewi Perburuan dan Alam Liar

Artemis adalah saudara kembar Apollo yang dikenal sebagai dewi perburuan, alam liar, satwa liar, dan kesucian. Ia sering digambarkan membawa busur perak dan ditemani oleh hewan-hewan hutan seperti rusa atau anjing pemburu.

Sebagai pelindung wanita muda dan simbol kesucian, Artemis memilih untuk tetap perawan seumur hidupnya. Ia bahkan diberi keperawanan abadi oleh Zeus sebagai bentuk penghormatan terhadap pilihannya. Kesetiaannya pada kesucian terlihat dalam berbagai mitosnya; misalnya ketika Aktaion secara tidak sengaja melihatnya mandi telanjang di hutan, Artemis mengubahnya menjadi seekor rusa yang kemudian diburu oleh anjing-anjingnya sendiri.

Selain itu, Artemis juga dikenal sebagai pelindung ibu hamil dan anak-anak kecil. Meskipun ia adalah dewi perburuan yang sering membunuh dengan panahnya, sisi lembutnya terlihat dalam perannya melindungi kehidupan alamiah.

Baca juga: Hades, Dewa Dunia Bawah yang Sering Disalahpahami

Hubungan Keduanya dalam Mitologi

Sebagai saudara kembar, hubungan antara Apollo dan Artemis sangat erat. Mereka sering bekerja sama untuk melindungi keluarga mereka atau membalas dendam terhadap musuh bersama. Salah satu kisah terkenal adalah ketika mereka menghukum Niobe, seorang ratu yang menyombongkan diri karena memiliki lebih banyak anak daripada Leto. Dalam kemarahan mereka atas penghinaan terhadap ibu mereka, Apollo membunuh semua putra Niobe sementara Artemis membunuh semua putrinya.

Kisah lain menunjukkan bagaimana mereka saling mendukung dalam menghadapi ancaman besar seperti raksasa Titios yang mencoba menyerang Leto. Dalam situasi ini, keduanya bersatu untuk melindungi ibu mereka dengan bantuan Zeus.

Apollo dan Artemis tidak hanya penting dalam mitologi Yunani tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam budaya modern hingga saat ini. Nama mereka sering digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti kecantikan sempurna (Apollo) atau keberanian alami (Artemis). Dalam dunia seni rupa klasik maupun modern, patung-patung Apollo sering menggambarkan tubuh pria ideal tanpa janggut dengan lira atau busur di tangannya. Sementara itu, Artemis sering digambarkan berburu di hutan dengan busur peraknya.

Dalam sains modern pun nama mereka digunakan untuk misi luar angkasa seperti Program Apollo NASA untuk misi pendaratan manusia di bulan serta Program Artemis NASA yang bertujuan mengirim manusia kembali ke bulan pada era baru eksplorasi luar angkasa.

Apollo dan Artemis adalah simbol dualitas dalam mitologi Yunani—cahaya dan kegelapan; seni dan alam liar; keindahan serta keberanian murni. Meskipun berbeda sifat dan peran mereka saling melengkapi satu sama lain sebagai saudara kembar yang kuat sekaligus pelindung keluarga mereka.

Kisah-kisah tentang Apollo dan Artemis memberikan pelajaran berharga tentang harmoni antara kekuatan berbeda serta pentingnya menjaga keseimbangan antara ambisi pribadi dengan tanggung jawab sosial maupun moralitas tinggi—sebuah warisan abadi dari mitologi Yunani kepada dunia modern!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha