HOME  ⁄  Lifestyle

Waspada Hipotermia! Kenali Penyebab dan Gejalanya Saat Mendaki

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Waspada Hipotermia! Kenali Penyebab dan Gejalanya Saat Mendaki
Foto: Ilustrasi mendaki gunung. (Freepik)

Pantau - Pendakian gunung merupakan aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga memiliki risiko tertentu, salah satunya adalah hipotermia. Hipotermia kerap terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, menyebabkan gangguan fungsi tubuh yang berpotensi fatal.

Suhu tubuh manusia normal berada dalam kisaran 36,5–37,5°C, dan tubuh akan secara alami mempertahankan suhu ini. Namun, ketika seseorang berada di lingkungan bersuhu rendah dalam waktu lama tanpa perlindungan yang cukup, risiko terserang hipotermia akan meningkat.

Penyebab Hipotermia di Gunung

Hipotermia sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan kurangnya persiapan. Dilansir Antara, Rabu (5/3/2025), berikut beberapa penyebab hipotermia saat mendaki gunung:

1. Paparan Cuaca dan Angin Dingin

Suhu udara yang rendah, terutama di ketinggian, ditambah dengan angin kencang dapat mempercepat hilangnya panas tubuh.

Baca juga: Catat! Kiat Minimalkan Peluang Hipotermia saat Mendaki Gunung

2. Pakaian yang Tidak Sesuai

Mengenakan pakaian berbahan katun saat mendaki gunung bukan pilihan tepat karena katun menyerap keringat dan lambat mengering, meningkatkan risiko kedinginan.

3. Kurangnya Asupan Makanan dan Cairan

Kurangnya makanan dan minuman dapat menyebabkan tubuh kehilangan energi untuk menghasilkan panas.

4. Kurangnya Lapisan Pelindung

Tidak membawa perlengkapan seperti jaket tahan angin dan air, sarung tangan, topi, atau sleeping bag dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.

5. Kelelahan dan Cedera

Kelelahan ekstrem atau cedera yang menyebabkan seseorang tidak dapat bergerak aktif akan mempercepat penurunan suhu tubuh yang drastis.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Orang Hipotermia, Begini Caranya!

Gejala Hipotermia

Hipotermia memiliki tahapan ringan hingga berat. Mengenali gejalanya lebih awal sangat penting agar dapat segera mengambil tindakan.

1. Gejala Hipotermia Ringan

  • Menggigil
  • Kesulitan berbicara (mumbles)
  • Gerakan menjadi lebih lambat dan tidak terkoordinasi (fumbles)
  • Perubahan perilaku, seperti menjadi lebih pendiam

2. Gejala Hipotermia Berat

  • Tidak lagi menggigil
  • Kesulitan bergerak atau kehilangan koordinasi
  • Bingung, linglung, atau bahkan kehilangan kesadaran
  • Paradoxical undressing (melepas pakaian meskipun tubuh sebenarnya kedinginan)

 

Cara Mencegah Hipotermia Saat Mendaki Gunung

Mencegah hipotermia lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Gunakan Pakaian yang Tepat

Pilih pakaian berbahan sintetis atau wol yang tetap bisa memberikan kehangatan meskipun basah.

2. Lapisi Tubuh dengan Benar

Gunakan metode layering (berlapis) dengan pakaian dasar yang menyerap keringat, pakaian isolasi, dan lapisan luar tahan air serta angin.

3. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Cukup

Pastikan tubuh memiliki energi yang cukup dengan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan minuman yang hangat.

4. Siapkan Peralatan Tambahan

Bawalah perlengkapan darurat seperti bivy sack, selimut thermal, atau kompor portabel untuk menghangatkan tubuh jika diperlukan.

5. Kelola Waktu Istirahat

Beristirahat di tempat yang terlindung dari angin dan jangan berdiam diri terlalu lama dalam kondisi basah atau berkeringat.

Pertolongan Pertama Hipotermia

Jika seseorang mengalami hipotermia ringan, langkah-langkah berikut harus segera dilakukan:

1. Cari Tempat Berteduh

Lindungi penderita dari angin dan hujan dengan membawa mereka ke tempat yang lebih hangat.

2. Ganti Pakaian Basah

Lepaskan pakaian basah dan gantikan dengan pakaian kering dan hangat.

3. Gunakan Sumber Panas

Gunakan sleeping bag, matras, atau selimut untuk menyelimuti tubuh penderita. Botol air hangat juga dapat membantu meningkatkan suhu tubuh secara perlahan.

4. Hindari Pemanasan Mendadak

Jangan langsung merendam penderita dalam air panas karena dapat menyebabkan syok atau gangguan sirkulasi darah.

5. Berikan Minuman Hangat

Jika penderita masih sadar, berikan minuman hangat (bukan alkohol atau kafein) untuk membantu tubuh menghasilkan panas.

Baca juga: 3 Makanan yang Ampuh Kurangi Risiko Terkena Hipotermia

Jika hipotermia sudah mencapai tahap berat, segera cari bantuan medis karena kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Hipotermia merupakan ancaman serius bagi pendaki gunung, terutama dalam kondisi cuaca dingin dan basah. Maka dengan itu, memahami penyebab dan gejalanya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, risiko hipotermia dapat diminimalkan.

Jika terjadi hipotermia, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi semakin buruk. Selalu siapkan diri sebelum mendaki dan kenali tanda-tanda bahaya agar tetap aman di gunung.

Penulis :
Nur Nasya Dalila