
Pantau - Hipotermia adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35°C (95°F). Hal ini dapat disebabkan oleh paparan suhu dingin, air dingin, atau angin yang berkepanjangan. Mengingat risiko hipotermia meningkat saat musim hujan atau di daerah dingin, penting untuk mengetahui cara memberikan pertolongan pertama yang tepat.
Mengapa Hipotermia Terjadi?
Hipotermia dapat terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat diproduksi. Beberapa penyebab umum hipotermia meliputi:
- Paparan Suhu Dingin: Berada di luar ruangan dalam cuaca dingin tanpa perlindungan yang memadai.
- Pakaian Basah: Pakaian yang basah akibat hujan atau terendam air dapat mempercepat kehilangan panas.
- Kelelahan: Aktivitas fisik yang berlebihan dalam cuaca dingin dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko hipotermia.
- Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau gangguan tiroid dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu.
Baca juga: Mengenal 'Seven Summits', 7 Puncak Tertinggi di Setiap Benua
Gejala Hipotermia
Mengenali gejala hipotermia sangat penting agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Berikut adalah beberapa gejala umum:
- Menggigil: Ini adalah tanda awal bahwa tubuh berusaha menghasilkan panas.
- Kulit Dingin dan Pucat: Kulit terasa sangat dingin saat disentuh.
- Kehilangan Koordinasi: Penderita mungkin mengalami kesulitan berjalan dan kebingungan.
- Napasan Lambat: Pernapasan bisa menjadi lambat dan dangkal.
- Denyut Nadi Lemah: Denyut nadi menjadi lemah dan tidak teratur.
- Kehilangan Kesadaran: Dalam kasus parah, penderita bisa kehilangan kesadaran.
Langkah-Langkah Pertolongan Pertama untuk Hipotermia
1. Pindahkan Korban ke Tempat Hangat
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan korban ke tempat yang lebih hangat dan terlindungi dari angin atau air. Ruangan tertutup atau kendaraan dengan pemanas adalah pilihan terbaik. Jika tidak memungkinkan, lindungi korban dari angin dengan menutupi tubuhnya menggunakan jaket atau selimut.
2. Lepaskan Pakaian Basah
Segera lepaskan pakaian basah yang dikenakan korban dan ganti dengan pakaian kering dan hangat. Pakaian basah akan mempercepat penurunan suhu tubuh, sehingga penting untuk menggantinya dengan cepat.
3. Tutupi dengan Selimut
Tutupi korban dengan beberapa lapis selimut atau kain hangat. Pastikan kepala dan leher juga tertutup karena banyak panas tubuh hilang melalui area ini. Hindari penggunaan sumber panas langsung seperti botol air panas pada kulit, karena bisa menyebabkan luka bakar.
4. Berikan Minuman Hangat
Jika korban dalam keadaan sadar dan dapat menelan, berikan minuman hangat non-alkohol dan non-kafein seperti teh hangat atau air hangat. Hindari minuman beralkohol karena dapat memperburuk kondisi hipotermia.
5. Berikan Makanan Berenergi Tinggi
Jika memungkinkan, berikan makanan yang kaya akan karbohidrat dan gula untuk membantu tubuh menghasilkan energi dan panas, seperti cokelat atau camilan manis.
6. Jangan Memijat atau Menggosok
Hindari memijat atau menggosok tubuh korban karena ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit dan memperburuk kondisi hipotermia.
7. Pantau Kondisi Korban
Pantau terus kondisi korban, termasuk pernapasan dan denyut nadi. Jika korban tidak bernapas atau denyut nadinya berhenti, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan minta bantuan medis secepatnya.
Pencegahan Hipotermia
Mencegah hipotermia lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan:
- Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca, termasuk lapisan tambahan saat berada di luar ruangan dalam cuaca dingin.
- Hindari pakaian basah; jika pakaian Anda basah karena hujan atau keringat, segera ganti dengan pakaian kering.
- Konsumsi makanan dan minuman hangat untuk menjaga energi dan suhu tubuh tetap stabil.
- Istirahat di tempat hangat jika Anda merasa kedinginan setelah melakukan aktivitas fisik di luar ruangan.
Hipotermia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian segera. Mengetahui gejala serta langkah-langkah pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat. Dengan mengenali tanda-tanda awal hipotermia dan memberikan pertolongan pertama yang tepat, Anda dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Selalu siapkan diri dengan pengetahuan yang cukup tentang pertolongan pertama, terutama saat berada di lingkungan yang berpotensi tinggi untuk hipotermia seperti saat musim hujan atau saat beraktivitas di daerah dingin. Ingatlah bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati!
- Penulis :
- Pranayla Mauli Fathiha
- Editor :
- Pranayla Mauli Fathiha