billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kim Soo Hyun Diterpa Isu Kontroversial, Produksi Serial “Knock-Off” Tetap Berlanjut

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kim Soo Hyun Diterpa Isu Kontroversial, Produksi Serial “Knock-Off” Tetap Berlanjut
Foto: Aktor Kim Soo Hyun (instagram.com/soohyun_k216)

Pantau - Tim produksi serial "Knock-Off" yang dibintangi Kim Soo Hyun memastikan proses syuting tetap berjalan sesuai rencana. Pernyataan ini disampaikan di tengah tuduhan bahwa Kim menjalin hubungan dengan mendiang aktris Kim Saeron saat masih di bawah umur. Agensi Kim, Gold Medalist, membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai "fitnah tanpa dasar."

Perwakilan dari serial Disney+ itu menyampaikan kepada Hankook Ilbo pada Rabu bahwa "proses syuting berlangsung sesuai jadwal." Namun, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai tanggal rilis maupun agenda presentasi produksi.

"Knock-Off" mengisahkan seorang pria yang hidupnya berubah drastis akibat krisis keuangan Asia, yang dikenal di Korea sebagai krisis IMF. Awalnya seorang pekerja kantoran biasa, ia kemudian berkembang menjadi penguasa pasar barang tiruan berskala global.

Serial ini disutradarai oleh Park Hyun-suk, yang sebelumnya menggarap "Stranger 2," dan ditulis oleh Han Jung-hoon, kreator di balik serial "Bad Guys." Kim Soo-hyun berperan sebagai Kim Sung-joon, dalang di balik jaringan perdagangan barang palsu.

Baca juga: Agensi Kim Soo Hyun Siapkan Pernyataan Resmi Terkait Isu Hubungan dengan Mendiang Kim Saeron

Kontroversi yang melibatkan Kim Soo Hyun muncul setelah kanal YouTube Hoverlab, yang lebih dikenal sebagai Garo Sero Institute, mengklaim bahwa aktor tersebut mulai berkencan dengan Kim Saeron saat berusia 27 tahun, sementara Saeron baru berusia 15 tahun.

Keluarga mendiang aktris itu mengungkap dalam wawancara dengan kanal tersebut bahwa hubungan mereka berlangsung selama enam tahun.

Gold Medalist dengan tegas membantah tuduhan itu. "Klaim bahwa Kim Soo Hyun menjalin hubungan dengan Kim Saeron saat berusia 15 tahun adalah tidak benar," tegas agensi.

Pihaknya juga mengancam akan mengambil langkah hukum terhadap penyebaran informasi palsu. "Kami sedang mempertimbangkan tindakan hukum paling tegas untuk melawan penyebaran berita bohong ini," tambahnya.

Penulis :
Latisha Asharani