Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Psikolog: Ini Hal Penting yang Harus Dibahas dengan Pasangan Sebelum Menikah

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Psikolog: Ini Hal Penting yang Harus Dibahas dengan Pasangan Sebelum Menikah
Foto: Ilustrasi. (iStock)

Pantau - Sebelum menikah, banyak hal yang perlu kamu bahas bersama pasangan. Tujuannya untuk menyatukan visi dan misi kalian berdua agar kelak bisa menjalani rumah tangga dengan harmonis.

Menurut Dr. John Gottman, seorang pakar hubungan dari The Gottman Institute, bahwa komunikasi efektif adalah kunci keberhasilan pernikahan. Gottman menekankan pasangan yang secara rutin membahas harapan dan kekhawatiran mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih harmonis.

Baca: 5 Kebiasaan Orang yang Jago Berkomunikasi

Untuk kamu dan pasangan yang akan melangkah ke jenjang pernikahan, alangkah baiknya membahas beberapa topik krusial dengan pasanganmu seperti berikut ini menurut pakar psikologi.

1. Nilai hidup dan keyakinan 

Dr. Pauline Boss, seorang profesor emeritus di University of Minnesota, menyarankan pasangan untuk mendiskusikan nilai-nilai inti, tradisi keluarga, dan praktik spiritual yang penting bagi masing-masing individu. Dalam bukunya Ambiguous Loss, Dr. Boss menekankan bahwa keselarasan atau setidaknya pemahaman terhadap nilai dan keyakinan pasangan dapat mencegah konflik dan memperkuat ikatan emosional.

2. Pengelolaan keuangan

Meski sensitif untuk dibicarakan, kamu dan pasangan disarankan membicarakannya dengan jujur dan terbuka. Soalnya, hal ini cukup sering menjadi penyebab pertikaian dalam rumah tangga. Diskusikan dan sepakati tentang siapa yang akan mengatur keuangan dalam rumah tangga serta jumlah penghasilan yang perlu ditabung untuk masa depan. Kalian juga perlu merencanakan keuangan untuk urgensi yang mungkin saja bisa terjadi, misalnya bila ada yang sakit atau keperluan keluarga yang mendesak.

3. Keturunan dan pola asuh

Dr. Laura Markham, seorang psikolog klinis dan pendiri Aha! Parenting, menyarankan agar pasangan membicarakan harapan dan keyakinan mereka tentang pengasuhan sebelum menikah.  Diskusikan apakah kalian berencana memiliki anak atau tidak, dan jika ya, berapa jumlahnya serta kapan waktu yang tepat untuk memulai keluarga. Selain itu, diskusikan juga metode pengasuhan yang akan diterapkan.

4. Pembagian tugas di rumah

Tugas di rumah sejatinya bukan hanya dikerjakan oleh wanita saja. Pria juga perlu ikut andil perihal hal ini. Kamu dan pasangan perlu membagi tugas rumah tangga, seperti beres-beres atau menjaga anak, apalagi kalau kalian sepakat untuk tidak menggunakan asisten rumah tangga.

5. Profesional karier

Karier dan aspirasi profesional dapat mempengaruhi dinamika hubungan pernikahan. Dr. Alexandra Solomon, seorang psikolog klinis dan dosen di Northwestern University, menekankan pentingnya diskusi tentang tujuan karier, kemungkinan relokasi, dan bagaimana membagi peran dalam rumah tangga terkait pekerjaan.

6. Hubungan dengan keluarga besar

Interaksi dengan keluarga besar dapat mempengaruhi dinamika pernikahan. Dr. Harriet Lerner, seorang psikolog klinis dan penulis buku The Dance of Anger, menyarankan pasangan untuk mendiskusikan batasan, frekuensi kunjungan, dan cara menangani campur tangan dari keluarga besar. Diskusi ini juga mencakup bagaimana kamu dan pasangan akan merayakan liburan, menangani tradisi keluarga, dan menjaga privasi dalam hubungan.

7. Rencana masa depan

Topik ini mungkin sulit untuk dijawab dan masih sebatas prediksi. Namun, diskusi mengenai masalah ini merupakan hal penting untuk mengetahui tujuan kalian berumah tangga. Rencana tersebut bisa menjadi penyemangat kalian untuk bekerja sama lebih keras guna mewujudkannya. Misalnya, setelah 5 tahun menikah, kalian harus punya rumah.

Baca: Ide Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga: Meningkatkan Pendapatan Sambil Mengurus Keluarga

Penulis :
Annisa Indri Lestari