Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

22 Maret: Memperingati Hari Air Sedunia

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

22 Maret: Memperingati Hari Air Sedunia
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Hari Air Sedunia diperingati setiap tahun pada 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih serta mendorong pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan ini merupakan bagian dari upaya global dalam mengatasi krisis air, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua orang pada 2030.

Sejarah Hari Air Sedunia

Hari Air Sedunia
Ilustrasi (Freepik)

Hari Air Sedunia pertama kali diperingati pada 1993. Gagasan peringatan ini muncul dalam Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro pada Desember 1992. Sejak saat itu, setiap tahun Hari Air Sedunia memiliki tema yang berbeda untuk memberikan fokus dan arah dalam upaya global pelestarian air.

Fokus Hari Air Sedunia 2025

Hari Air Sedunia
Ilustrasi (Freepik)

Pada 2025, tema utama Hari Air Sedunia adalah pelestarian gletser. UNESCO dan Organisasi Meteorologi Dunia memimpin peringatan ini untuk menyoroti peran penting gletser dalam ekosistem global.

Gletser berfungsi sebagai reservoir alami yang menyimpan air tawar dalam jumlah besar. Saat mencair, air dari gletser mendukung pasokan air minum, pertanian, industri, serta keseimbangan ekosistem. Selain itu, gletser berperan dalam mengatur iklim dan melindungi dari bencana alam.

Baca juga: Hari Ini Diperingati Sebagai Hari Air Sedunia, Simak Sejarah dan Maknanya

Pentingnya Menjaga Gletser

Pelestarian gletser sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Dengan menerapkan praktik pengelolaan yang berkelanjutan serta meningkatkan kerja sama ilmiah internasional, dunia dapat melindungi gletser yang masih menyimpan sekitar 70% air tawar di Bumi. Upaya ini tidak hanya menjamin ketersediaan air dalam jangka panjang, tetapi juga mendukung perdamaian global dan kesejahteraan masyarakat.

Hari Air Sedunia juga menjadi momen refleksi bahwa miliaran orang masih hidup tanpa akses air bersih. Sebagai hak asasi manusia, akses terhadap air bersih harus dijaga dan diperluas bagi mereka yang membutuhkan.

Tantangan Akses Air Bersih

Banyak kelompok masyarakat yang masih terpinggirkan dalam mendapatkan akses terhadap air bersih. Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa layanan air harus memenuhi kebutuhan semua pihak, termasuk kelompok yang rentan dan kurang terwakili dalam proses pengambilan keputusan.

Agar tidak ada yang tertinggal, penting bagi setiap individu untuk memahami kebijakan dan regulasi terkait penggunaan air. Tantangan pengelolaan air berbeda di setiap wilayah, sehingga dengan memahami permasalahan lokal, masyarakat dapat berkontribusi lebih baik dalam menjaga ketersediaan air di masa depan.

Cara Berpartisipasi dalam Hari Air Sedunia

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Air Sedunia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih:

  • Renungkan Pentingnya Air Ambil segelas air dan perhatikan dengan saksama. Rasakan betapa air menjadi bagian penting dalam kehidupan. Sadarilah bahwa masih banyak orang di dunia yang belum memiliki akses ke air bersih.
  • Bersama Menghemat Air Bergabunglah dalam komunitas atau organisasi yang bergerak di bidang konservasi air. Terapkan kebiasaan hemat air dalam kehidupan sehari-hari, seperti menutup keran saat tidak digunakan dan menggunakan air dengan bijak.
  • Sebarkan Kesadaran Gunakan media sosial untuk berbagi informasi dan ide tentang cara menyediakan air bersih bagi semua orang. Kunjungi situs resmi www.worldwaterday.org untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa berkontribusi. Gunakan tagar #WorldWaterDay dalam kampanye sosial media.

Kesimpulan

Air adalah sumber kehidupan yang tak tergantikan. Hari Air Sedunia bukan sekadar peringatan, tetapi juga panggilan bagi seluruh dunia untuk bertindak dalam menjaga sumber daya air. Dengan menjaga keberlanjutan air dan melestarikan gletser, kita turut serta dalam menjaga masa depan Bumi dan kesejahteraan generasi mendatang.

Penulis :
Latisha Asharani