Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Dikritik Publik, MBN Pertimbangkan Kembali Penayangan “UNDER15”

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Dikritik Publik, MBN Pertimbangkan Kembali Penayangan “UNDER15”
Foto: Para peserta "Under15" (instagram.com/crea_under15_official)

Pantau - MBN sedang mempertimbangkan kembali penayangan acara reality show “UNDER15” yang akan datang, menyusul banyaknya kritik atas penggambaran program tersebut terhadap anak perempuan di bawah umur. Acara ini hanya menampilkan kontestan perempuan berusia 15 tahun ke bawah, yang menimbulkan kekhawatiran serius tentang seksualisasi anak.

MBN merilis pernyataan resmi, Jumat (21/03), yang mengatakan, “MBN menanggapi kekhawatiran yang diungkapkan oleh berbagai sektor masyarakat dengan sangat serius. Kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap konten acara dan keputusan untuk menayangkannya. Posisi resmi kami akan segera diumumkan.”

“UNDER15” dipromosikan sebagai program pertama di dunia yang menemukan bakat-bakat K-pop di bawah usia 15 tahun dan membentuk girl group generasi kelima. Namun, setelah teaser dan trailer dirilis, para kritikus menyuarakan kekhawatiran tentang potensi seksualisasi anak di bawah umur. Kontestan termuda baru berusia 8 tahun. Pemirsa telah menyuarakan keprihatinan atas adegan yang menunjukkan para peserta muda dengan riasan tebal dan pakaian pendek.

Baca juga: Kontroversi "UNDER15", Audisi K-Pop Anak di Bawah Umur yang Tuai Kecaman Publik

Menanggapi reaksi tersebut, tim produksi mengeluarkan pernyataan yang membela acara tersebut. “UNDER15' adalah acara audisi K-pop generasi kelima yang membuka pintu bagi para anggota Generasi Alpha yang telah memilih jalan mereka sebagai idola. Dengan usia rata-rata calon idola yang semakin menurun, program ini dibuat untuk membantu para kontestan muda mendapatkan pengalaman dunia nyata dan tumbuh di atas panggung,” ujar para produser.

Mereka menegaskan bahwa seluruh peserta mengikuti acara ini secara sukarela dengan persetujuan orang tua. “Protokol ketat diterapkan untuk melindungi peserta di bawah umur. Pemilihan busana dan tata rias dilakukan melalui diskusi aktif dengan wali masing-masing,” ujar tim produksi. “Selama masa syuting, jam latihan dibatasi maksimal 35 jam per minggu. Pengawasan ketat dilakukan oleh staf dan orang tua, termasuk dalam hal transportasi serta pendampingan di lokasi.”

Penulis :
Latisha Asharani