
Pantau.com - Pasangan kerap kali abai terhadap gejala infertilitas atau kemandulan, yang nyatanya bisa dicegah dan ditangani sejak dini. Semakin cepat ditangani, akan semakin cepat pula kesempatan suami istri mendapat momongan.
Dokter Kandungan Beeleonie, BMedSc, SPOG mengajurkan sudah sepatutnya pasangan suami istri waspada jika tak kunjung mendapat momongan usai dua tahun membina rumah tangga, padahal telah menjalankan pola hidup dan hubungan intim yang rutin (2-3 kali seminggu).
"Ini karena 75 persen rata-rata pasangan usai menikah, enam bulan kemudian hamil atau hingga akhir tahun pernikahan 85 persen pasti hamil, Nah di tahun kedua wanita tidak kunjung hamil, segera cari pertolongan," ujar Dokter Bee dalam acara Seminar Media SMART-IVF di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Baca juga: Jika Bunda Merokok saat Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur Loh!
Meminta pertolongan bisa dimulai dengan berkonsultasi dengan ahli untuk cari tahu penyebab yang ternyata tidak melulu dari wanita, karena 35 persen gangguan kesuburan disebabkan si laki-laki yang bermasalah dengan spermanya.
Meski memang, selebihnya lebih banyak disebabkan perempuan dengan organ-organ reproduksinya yang kompleks. Tapi perlu diingat juga ada faktor lingkungan dan gaya hidup, seperti merokok, stres dan sebagainya.
Baca juga: Kapan Menentukan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi?
Gejala pada sperma bisa diatasi dengan memperbaiki produksi sperma agar lebih berkualitas. Jika terlalu lemah bisa juga dengan menyuntikkan sperma langsung ke sel telur atau dikenal dengan metode inseminasi.
Lain hal jika dua-duanya bermasalah, seperti sel telur yang terlampau sedikit pada perempuan, maka jalan terakhir yang ditempuh adalah bayi tabung. Metode yang mempertemukan sperma dan sel telur di luar ovarium atau rahim. Setelah bersatu dan jadi embrio, baru dimasukkan kembali ke rahim si ibu.
- Penulis :
- Rifeni