
Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa sistem keamanan museum menjadi salah satu fokus utama Kementerian Kebudayaan dalam menjaga warisan budaya nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Fadli dalam diskusi bersama media di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
"Mengenai keamanan, sistem keamanan ini memang menjadi concern," ungkapnya menanggapi isu pembobolan perhiasan di Museum Louvre, Paris, yang menjadi pelajaran penting bagi pengelolaan museum di Indonesia.
Reinventarisasi dan Digitalisasi 194 Ribu Koleksi Museum Nasional
Sebagai langkah awal, Fadli telah menugaskan unit pengelola museum, yakni Museum dan Cagar Budaya (MCB), untuk melakukan reinventarisasi ulang terhadap seluruh aset museum nasional.
"Reinventarisasi ulang sampai sekarang belum selesai terhadap aset-aset museum nasional. Totalnya itu ada 194 ribu. Saya minta kepada Museum Nasional, di mana itu barangnya 194 ribu itu. Jadi data-data yang ada harus disatukan, kemudian nanti kita akan digitalisasi," ujarnya.
Langkah ini juga menjadi bagian dari proses pencatatan kekayaan intelektual (intellectual property/IP) atas koleksi museum yang bernilai tinggi.
Fadli menyebut sistem pengamanan yang lebih protektif akan diterapkan, mengingat banyak koleksi seperti mahkota emas kerajaan, artefak kuno, dan prasasti bersejarah memiliki nilai yang tak ternilai.
Penilaian Nilai Koleksi dan Tantangan Asuransi
Fadli menyoroti bahwa sistem pengamanan melalui asuransi terhadap benda-benda sejarah masih menemui kendala karena aturan dari perusahaan asuransi.
Ia menjelaskan bahwa asuransi untuk bangunan museum masih memungkinkan, khususnya terhadap risiko bencana alam, namun tidak demikian untuk benda koleksi.
Kementerian juga akan mulai melakukan penilaian nilai (appraisal) terhadap koleksi-koleksi Museum Nasional.
"Selama ini benda-benda budaya kita itu tidak ada harganya. Candi Borobudur itu harganya Rp1 kira-kira karena sulit untuk menaksir berapa appraisal dari Candi Borobudur," jelas Fadli.
Menurutnya, renovasi candi seperti Borobudur bisa memerlukan biaya hingga ratusan miliar bahkan puluhan triliun rupiah.
"Memang sulit untuk dihargai karena luar biasa, tapi kita harus berani membuat satu perkiraan appraisal, termasuk benda-benda budaya yang menjadi koleksi Museum Nasional," tambahnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan










