billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Risiko Stroke Meningkat Pasca-Menopause, Perempuan Perlu Waspadai Faktor Hormonal dan Gaya Hidup

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Risiko Stroke Meningkat Pasca-Menopause, Perempuan Perlu Waspadai Faktor Hormonal dan Gaya Hidup
Foto: (Sumber: Arsip foto - Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah perempuan lanjut usia di Posyandu Lansia Bahagia Desa Doko, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/6/2025). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani..)

Pantau - Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi saat aliran darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, dan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada perempuan, terutama pada masa atau setelah menopause.

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Mei 2024, stroke menjadi ancaman serius bagi kesehatan perempuan di fase transisi hormonal.

Artikel dari Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa perubahan hormonal saat menopause berdampak besar terhadap kesehatan kardiovaskular.

Penurunan Estrogen Jadi Pemicu Utama

Beberapa faktor yang memperburuk risiko stroke pada perempuan menopause meliputi:

  • Obesitas
  • Peningkatan lemak darah
  • Tekanan darah tinggi
  • Perubahan komposisi lemak tubuh
  • Penurunan kadar hormon estrogen

Prof. Dr. Suryanarayana Sharma PM dari Apollo Hospitals, Bangalore, menyebut menopause sebagai "masalah kesehatan tersembunyi" yang tidak boleh diabaikan.

"Perempuan yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun memiliki risiko 1,62 kali lebih tinggi terkena stroke," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa penurunan estrogen mengganggu produksi oksida nitrat yang penting bagi kesehatan pembuluh darah.

Kondisi ini menyebabkan:

  • Disfungsi endotel
  • Kekakuan arteri
  • Hipertensi
  • Semua faktor tersebut adalah pemicu utama stroke.

Selain itu, masa pascamenopause juga dikaitkan dengan:

  • Peningkatan kolesterol total dan LDL
  • Penurunan HDL
  • Akselerasi aterosklerosis
  • Penyempitan arteri serebral
  • Efeknya, risiko stroke iskemik meningkat signifikan.

Kadar estrogen yang rendah juga meningkatkan peradangan dan pembentukan gumpalan darah.

"Penurunan estrogen meningkatkan agregasi trombosit, kadar fibrinogen, dan peradangan sistemik yang memicu pembentukan bekuan darah," jelas Prof. Sharma.

Menopause juga terkait dengan:

  • Obesitas sentral
  • Resistensi insulin
  • Diabetes tipe 2

Kondisi tersebut memperparah kerusakan pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak.

Waspadai Tanda-Tanda Stroke dan Terapkan Gaya Hidup Sehat

Tanda-tanda stroke pada perempuan yang harus diwaspadai antara lain:

  • Nyeri di wajah, lengan, atau kaki (terutama pada satu sisi tubuh)
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kehilangan keseimbangan
  • Gangguan penglihatan
  • Sakit kepala hebat yang tidak diketahui penyebabnya
  • Kabar baiknya, sekitar 90 persen kejadian stroke sebenarnya bisa dicegah.

Langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan antara lain:

  • Mengontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
  • Menerapkan pola makan bergizi seimbang
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari
  • Menghindari rokok dan alkohol
  • Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk deteksi dini

Kesimpulannya, menjaga gaya hidup sehat sangat penting untuk menurunkan risiko stroke, khususnya bagi perempuan yang memasuki atau melewati masa menopause.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan