Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Menekraf Riefky Harsya: Sektor Penerbitan Berperan Penting Bangun Karakter Bangsa di Era Digital

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menekraf Riefky Harsya: Sektor Penerbitan Berperan Penting Bangun Karakter Bangsa di Era Digital
Foto: (Sumber: Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya memberi sambutan pada acara peluncuran buku "The Mentor" karya Merry Riana yang berlangsung di Ayana Midplaza, Jakarta, Senin (3/11/2025). ANTARA/HO-Kementerian Ekraf/am..)

Pantau - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa sektor penerbitan memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa di tengah era digital yang berkembang cepat.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam peluncuran buku “The Mentor: Sembilan Purnama di Sisi SBY” karya Merry Riana yang digelar di Ayana Midplaza Jakarta pada Senin (3/11/2025).

Menekraf Riefky mengatakan bahwa kementeriannya berkomitmen memperkuat ekosistem penerbitan nasional dengan mendukung penulis, penerbit, dan komunitas literasi sebagai fondasi peradaban bangsa.

“Kekuatan narasi tetap relevan dalam membentuk generasi yang berintegritas,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Literasi dan Kreativitas Sebagai Fondasi Ekonomi Kreatif

Riefky menilai buku yang berisi kisah inspiratif kepemimpinan memiliki kaitan erat dengan perkembangan ekonomi kreatif karena mengandung nilai moral dan refleksi sosial yang membangun.

Buku “The Mentor” menceritakan sembilan bulan perjalanan spiritual dan kepemimpinan Merry Riana di bawah bimbingan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Riefky menyebut karya tersebut sebagai bentuk kreativitas bernilai tinggi, bukan sekadar hiburan, melainkan inspirasi yang menggerakkan gagasan.

Ia juga memuji Merry Riana dan Alva Tjenderasa karena telah membawa semangat storytelling Indonesia ke tingkat lebih tinggi, menjadikan buku ini jembatan antara kepemimpinan dan kreativitas.

Pesan dari Merry Riana, SBY, dan AHY

Merry Riana dalam sambutannya mengatakan buku ini lahir dari panggilan hati dan keresahan pribadi, terutama saat dirinya memasuki dunia pemerintahan yang baru ia kenal.

“Di situlah saya ingin belajar lebih memahami dan mengenali, serta mendapatkan kesempatan belajar langsung dari sosok mentor,” ucap Merry.

Peluncuran buku tersebut turut dihadiri langsung oleh Presiden ke-6 RI SBY dan didukung penuh oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam pidatonya, AHY mengatakan bahwa menulis buku bukan sekadar mencatat, tetapi juga merupakan dialog batin dan empati untuk memahami pemikiran sang mentor.

“Menulis buku tidak sama seperti membuat irigasi, karena butuh dialog dengan batin, rasa, dan empati,” ujar Menko AHY.

Acara tersebut menegaskan kembali pentingnya literasi, etika, dan kreativitas dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf