
Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mendorong pengembangan Gig Economy sebagai strategi membuka lapangan kerja baru bagi generasi Z melalui pelatihan digital dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa gig economy berpotensi besar dalam menciptakan pendapatan bagi anak muda di era digital.
"Karena gig ekonomi ini kita tahu juga dapat memberikan lapangan pekerjaan terutama untuk generasi Z, dan penggunaan platform-platform digital juga untuk memberikan income", ungkapnya.
Dukungan diberikan melalui kerja sama lintas sektor dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, BUMN, pihak swasta, dan asosiasi industri terkait.
Pelatihan yang disediakan mencakup keterampilan dasar, perluasan akses pasar, akses pendanaan, dan pemahaman terkait Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Fasilitasi Skill dan Inovasi Melalui Jakarta Creative Hub dan Hackathon AI
Kemenekraf turut mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta dalam mengoptimalkan Jakarta Creative Hub sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keterampilan Gen Z.
"Tentu ini juga akan membantu para gig economy terutama yang Gen Z di Jakarta untuk diberikan peluang untuk mendapatkan skill tambahan kemudian juga suatu saat bisa menjadi wirausaha, dan juga untuk diberikan dukungan terhadap akses pendanaan dan akses pasar", ujar Riefky.
Selain pelatihan, program ini juga terhubung dengan peluncuran AI Open Innovation Challenge (Hackathon) yang bertujuan mendorong inovasi anak muda dalam sektor teknologi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari paket ekonomi ke-8 yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
AI Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penggunaan AI telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Ia mengungkapkan bahwa pendapatan dari penggunaan AI di Indonesia tumbuh sebesar 127 persen pada tahun 2025.
Sebanyak 91 juta peluang kerja baru tercipta di sektor AI hanya dalam semester pertama tahun ini.
Berdasarkan data Google, Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat adopsi AI tertinggi di ASEAN, yaitu sebesar 24,6 persen, serta menduduki peringkat ke-4 di Asia.
Nilai pasar AI di Indonesia diproyeksikan mencapai 70,6 miliar dolar AS dalam waktu dekat.
Program Gig Economy yang terintegrasi dengan pengembangan AI ini diharapkan memperkuat ekosistem teknologi nasional secara menyeluruh.
Pelaksanaan pelatihan akan dilakukan di 15 daerah berbeda melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan digital.
Sesi pelatihan untuk Gen Z dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 16–20 Desember 2025.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf







