
Pantau.com - Umumnya gejala penyakit jantung ditandai dengan sesak napas. Tapi patut berhati-hati, radang tenggorokan juga baru-baru ini jadi salah satu gejala penyakit mematikan nomor satu di Indonesia.
Gejala itu terjadi pada penyakit jantung rematik, yang terjadi di umur belia antara 10, 11, hingga 14 tahun. Dr. Vito A. Damay, Sp.JP (K), M.Kes, FIHA, FICA, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah - Kardiologi Intervensi mengatakan, radang tenggorokan yang terjadi lebih dari tiga hari berturut-turut harus diwaspadai.
"Radang tenggorokan yang tiga hari enggak sembuh, itu kemungkinan penyebabnya bukan virus, kemungkinan besar, karena virus itu biasanya tiga hari mereda. Tapi kalau misalnya dia tiga hari masih ada (radang tenggorokan), berarti dia ada bakterinya," ujar Dr.Vito saat konferensi pers Yayasan Jantung Indonesia (YJI) di Plaza Indonesia, Senin, 18 Maret 2019.
Baca juga: Hati-hati, Gigi Berlubang Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Bakteri yang tidak sembuh dan tidak diberikan antibiotik inilah yang akhirnya menyerang katup udara di jantung secara terus menerus. Jika dibiarkan, efeknya berdampak pada jangka panjang kisaran umur 30-an, yakni timbul gejala sesak napas yang dinamakan jantung rematik.
Sayangnya, banyak yang kurang perhatian terhadap kesehatan. Saat terjadi radang tenggorokan, kerap dibiarkan karena penyakit itu diangap akan hilang dengan sendirinya. Padahal saat radang terjadi lebih dari tiga hari harus lah menjalani pemeriksaan.
"Gejala utamanya adalah apa, sesak napas, cepat capek, padahal masih muda. Dipikir faktor U (umur), tapi akhirnya sesak napas, kalau tidur harus agak tegak bantalnya," jelasnya.
Baca juga: Bisakah Kaum Muda Terserang Penyakit Jantung?
Mirisnya, setelah didiagnosa adanya penyakit jantung di umur 30-an, masih banyak pasien yang enggan untuk dioperasi dan lebih memilih meminum obat. Padahal jikapun rasa sakitnya berkurang itu hanya sekedar meredakan, bukan menyembuhkan.
"Oh sudah lah (minum obat sakitnya reda), tapi nanti kumat lagi. Sudah terlalu sering akhirnya saya lihat orang sudah sesak banget, minum obat saja enggak sembuh lagi. Makanya saya bilang operasi. (Setelah putuskan operasi) sekarang sudah enggak bisa (udah komplikasi), makanya jangan terlalu lama," tutupnya
rn- Penulis :
- Rifeni









