
Pantau.com - Tak seperti kebanyakan orang yang memilih mudik saat libur lebaran, presenter berdarah batak Robby Purba justru memilih memboyong keluarganya dari Lampung ke Jakarta.
Baca juga: Jadi Dubber Film Animasi, Robby Purba Hampir Batal Puasa
“Persiapan sebenarnya udah dilakukan sebelum Ramadhan, khususnya adalah ngeboyong keluarga ke sini, Jakarta, karena beli tiket lebih baik diawal waktu kan, jadi ya aku membawa 14 anggota keluarga dari Lampung ke Jakarta,” ungkap Robby saat ditemui di Kawasan Kebun jeruk, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
Robby mengaku alasan lebih memilih berlebaran di Jakarta, karena ingin menikmati suasana ibukota yang sepi saat Idul Fitri.
“Aku lebih memilih untuk Lebaran disini karena lebih sepi,” ujarnya.
Selain itu, Robby juga bercerita jika di Lampung, keluarganya sedikit yang merayakan Lebaran, karena lebih banyak beragama non-Muslim.
“Jujur keluarga aku mostly non-muslim, yang muslim dari keluarga nyokap aja. Jadi ya udah kita Lebaran di Jakarta aja. Mau ke Lampung juga bingung mau ke tempat siapa,” ucapnya.
Keluarga Robby memiliki tradisi unik saat hari raya Idhul Fitri tiba. Selain tradisi sungkeman keluarganya punya tradisi yang disebut ‘tradisi sidang’.
“Jadi nyokap itu selalu ada tradisi sidang namanya. Sidang pleno gitu. Jadi keluarga itu kita kan selama setahun kebelakang, karena hidupnya terpisah, nyokap sama aku, kakak-kakakku udah punya keluarga sendiri, kadang kan kita punya kesalahan, mungkin di group Whatsapp atau apa, jadi hari pertama Idhul Fitri itulah kita disitu sidang. Jadi kita buat pengakuan kesalahan, apa aja kira-kira kekhilafan, disitulah tangis-tangisan, sungkeman, cium kaki, nyokap, dan itu yang bisa bikin rasa kekeluargaan semakin kuat, walau kita terpisah jauh,” papar Robby.
Baca juga: Sebelum Sukses, Cuci Mobil Saja Hanya Mimpi Bagi Robby Purba
Memiliki keluarga yang berbeda agama, rasa toleransi juga sangat kuat diterapkan dalam keluarga Robby. Khususnya saling mengunjungi saat hari raya agama masing-masing.
“Toleransi dong, jadi kalau misalkan aku yang muslim, biasanya kami pas tahun baru datang, gak pas Natal. Tahun baru datang paling bawa parcel bawa buah. Kalau non-muslim, mereka datang pas lagi lebaran,” paparnya.
rn- Penulis :
- Gilang