
Pantau.com - Muak dengan perilaku manusia sebangsanya sebuah restoran ramen Jepang yang sebelumnya cukup hits memilih untuk tidak lagi melayani turis Jepang dan hanya melayani turis asing.
Bernama Yaeyama Style, restoran yang terletak di Prefektur Okinawa ini kini hanya melayani beberapa mangkuk ramen dalam beberapa hari. Okio Arima selaku pemilik restoran mengku ia tidak masalah kehilangan sebagian besar omzetnya.
Baca juga: Ibu Hamil Ngidam 5 Makanan Ini, Bisa Jadi Pertanda Ada yang Tak Beres
Ia memberitahukan melalui selebaran yang ia tempel di depan toko yang berbunyi:
Untuk pelanggan Jepang,
Sikap turis Jepang semakin buruk dari tahun ke tahun, jadi kami tidak akan membiarkan pelanggan Jepang makan di restoran kami sampai September mendatang.
Kami hanya menerima pelanggan dari luar negeri, dan kami meminta maaf kepada masyarakat Jepang setempat dan pelanggan yang telah makan di sini setiap tahunnya, dan juga berharap kerjasama mereka.
Kami berencana melanjutkan pelayanan seperti biasanya mulai Oktober mendatang.
Keputusan Akio ini ternyata memicu kontroversi di Jepang, tapi ia tetap bersikukuh menurutnya kontroversi terjadi hanya sebagai alasan pembenaran atas perilaku kasar warga negaranya yang menolak untuk mematuhi aturan restorannya.
Yaeyama Style adalah restoran kecil yang hanya memiliki selusin kursi untuk pelanggan. Dalam aturan Akio jelas menyebutkan bahwa pelanggan harus memesan masing-masing satu mangkok. Tapi tidak sedikit pelanggan yang tetap memilih membagi seporsi ramen untuk dua orang.
Baca juga : 5 Makanan Teraneh di Indonesia Ini Terbuat dari Bahan Tak Lazim
Belum lagi banyak pelanggan yang membawa makanan dan minuman dari luar, termasuk membawa bayi dan balita yang sebelumnya tidak diizinkan Akio. Muak dengan perilaku itu akhirnya ia putuskan melarang pelanggan Jepang datang ke restorannya.
"Orang Jepang berpikir 'pelanggan adalah tuhan', tapi sikap mereka buruk, sehingga tindakan saya, saya rasa tepat," ungkap Akio mengutip Odditycentral.
"Saya tidak ada pelanggan, kemarin, hanya dua orang yang datang. Dan seperti yang saya prediksi, banyak orang memprotes tentang aturan baru ini. Dilihat dari sisi ekonomi ini memang sulit, namun saya tetap akan melakukannya, dan meluangkan waktu untuk bersantai dan membersihkan restoran," tutupnya.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi