
Pantau.com - Tenda pos pelayanan vaksinasi di Terminal Ciboleger Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Kamis (14/10), tampak ramai dipadati warga. Warga antri, lalu mengikuti pemeriksaan skrining hingga divaksinasi.
Di tengah keramaian itu, tiga warga Badui Dalam berpakaian putih-putih dari Kampung Cibeo, Desa Kanekes dengan dikawal relawan mendatangi pos tenda pelayanan vaksinasi.
Kedatangan mereka itu disambut panitia pelaksana vaksinasi dari Paguyuban Urang Banten (PUB) dan Mapala UI dengan senang hati. Kehadiran warga Badui Dalam bernama Ayah Kalman (50) dan Ayah Nadi (45) serta anaknya menjadikan perhatian warga, panitia hingga wartawan.
Kehidupan warga Badui Dalam begitu ketat terhadap adat leluhur, bahkan mereka kemanapun berpergian selalu berjalan kaki juga tidak boleh menyentuh kendaraan.
Baca juga: Ratusan Warga Badui Antusias Jalani Vaksinasi COVID-19
Kehidupan Badui Dalam itu sangat berbeda dengan Badui Luar atau Badui penamping yang lebih modern dan mereka banyak yang menggunakan teknologi digitalisasi handphone.
Untuk divaksinasi, warga Badui Dalam itu menempuh perjalanan selama 1,5 jam melintasi perbukitan dan pegunungan yang curam dan terjal. Meski kondisi medan dan tofografi seperti itu, namun Ayah Kalsan dan Ayah Nadi mendukung program vaksinasi yang diluncurkan pemerintah untuk mengendalikan laju penyebaran virus corona. "Kami tidak tahu vaksinasi itu, namun menurut petugas kesehatan dapat menyehatkan juga mencegah terserang COVID-19, " kata Ayah Kalsan dan Ayah Nadi.
Ayah Kalsan dan Ayah Nadi mengaku sangat senang bisa datang ke pos pelayanan vaksinasi. Selain menjalani divaksinasi, dia juga menerima bingkisan sembako yang diserahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Tak Sampai Berjuta-juta, Ternyata Segini Harga Busana Adat Badui yang Dipakai Presiden Jokowi
Kedatangan mereka menggembirakan semua pihak. Anik (50 tahun), warga Badui Luar yang tinggal di Kampung Kadu Jangkung Desa Kanekes, mengaku senang bisa divaksinasi, meski terasa sedikit sakit dan gatal-gatal. "Kami rela divaksinasi untuk melindungi diri dari ancaman penyebaran virus," katanya sambil menyatakan warga Badui lainnya pun segera akan divaksinasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bersedia divaksinasi guna mencegah penyebaran COVID-19. Vaksinasi itu penting untuk mengurangi laju penularan virus corona. Selama ini, kata dia, virus maupun bakteri tidak bisa hilang dari bumi, bahkan, ratusan tahun virus polio hingga saat ini belum hilang.
Dengan demikian, kata dia, vaksinasi dapat mencegah penyebaran virus agar tidak berkembang. Vaksinasi bukan hanya individual, tetapi secara sosial dapat melindungi diri sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat Indonesia.
Karena itu, semakin banyak yang divaksinasi, semakin kecil penularan virus. Masyarakat wajib divaksinasi untuk mencegah penularan dan menurunkan potensi mutasi virus. "Apalagi, saat ini yang ditakuti di dunia adalah varian Delta," kata Budi.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi