
Pantau.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Aktivis 98' menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin, 24 Januari 2022.
Mereka menuntut KPK bertindak tegas untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan oleh kedua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Massa yang menggelar aksi di depan Gedung KPK Merah Putih terlihat membentangkan spanduk bertuliskan "Enak Tho Punya Bapak Presiden, Bisa KKN" dan "Mendukung KPK Segera Memeriksa Gibran dan Kaesang Atas Dugaan Melakukan Praktik KKN".
Saat orasi, massa yang menamakan diri Aliansi Aktivis 98 memberikan aspirasinya kepada Ketua KPK, Firli Bahuri, untuk mengusut tuntas dugaan praktik kedua putra Presiden Jokowi agar segera diperiksa.
"Kami meminta kepada Bapak Firli Bahuri sebagai Ketua KPK dan mendukung Bapak Firli membuka kebenaran. Jangan takut untuk segera memanggil dan memeriksa Kaesang dan Gibran," tegas orator dengan nada menggebu-gebu.
Aliansi Aktivis 98 ini membawa sedikitnya empat tuntutan yakni;
1. Meminta KPK agar menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum tanpa pandang bulu demi terciptanya keadilan dan meminimalisir terjadinya tindak pidana KKN.
2. Meminta KPK memanggil Gibran dan Kaesang atas dugaan melakukan praktik KKN.
3. Menuntut KPK sebagai lembaga antirasuah yang terus dapat menjaga independensi dan profesionalitasnya sebagai lembaga penegak hukum.
4. Mengimbau agar pemerintah tidak mengintervensi dugaan atas kasus KKN yang melibatkan kedua putra Presiden Jokowi.
Sebelumnya aktivis 98 sekaligus dosen UNJ, Ubedilah Badrun melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep terkait dugaan kasus pencucian uang atau TPPU.
Ubedilah mengatakan bahwa Gibran dan Kaesang ikut terseret dalam TPPU serta KKN dengan grup bisnis yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran hutan.
"Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) atau Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan," kata pria yang akrab disapa Ubed saat dijumpai awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
- Penulis :
- M Abdan Muflih