
Pantau.com - Efek yang menyerang penyintas Covid-19 sangat beragam, bahkan diberitakan beberapa kasus pria mengalami gejala pada penis akibat Covid-19. Seperti ereksi berjam-jam, disfungsi ereksi hingga impotensi, penis menciut, dan pembekuan darah pada penis. Selain itu juga, gejala long Covid dikatakan turut mempengaruhi kehidupan seks seseorang.
rnrnrnrn
Tidak selesai sampai disitu, pada awal pandemi, penderita Covid-19 mulai melaporkan gejala aneh, yaitu hilangnya bau dan rasa. Virus Covid-19 disebut memengaruhi saraf yang membawa informasi dari hidung ke otak.
Baca Juga: Bahaya! Gara-gara Covid-19 Gairah Seks Menurun
rnrnrnrnBahkan salah satu penyintas Covid yang terpapar Covid-19 pada Januari 2021, mengatakan masih mengalami gejala long Covid yang mempengaruhi otak hingga saat ini. Ia merasa setelah sembuh, menjadi pelupa dan juga menjadi lambat menangkap informasi alias tulalit.
rnrnrnrn"Saya terpapar Covid-19 pada Januari tahun lalu, trus isolasi mandiri 2 minggu. Pas tes sudah negatif, saya ga mikir apa-apa alhamdulilah sembuh. Tapi jujur saat ini saya jadi merasa setelah kena Covid-19 kok ngerasa lemot ya, sama pelupa sebelumnya ga begini," jelas Muflih kepada Pantau.com, Jumat 4 Februari 2022.
rnrnrnrnPadahal Muflih menjelaskan gejala saat positif Covid-19, hanya gejala ringan seperti batuk pilek, panas 38 derajat, tenggorokan sakit panas dan hilang indra penciuman dan perasa.
rnrnrnrnBaca Juga: Ngeri! Covid-19 Omicron Bisa Membuat Penis Menciut Bahkan Impotensi
rnrnrnrnMenjawab hal yang dirasakan penyintas yang menjadi tulalit setelah sembuh Covid-19, sebenarnya banyak pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dipulangkan dengan gejala seperti yang berhubungan dengan cedera otak.
rnrnrnrn“Ini termasuk, membuat mereka menjadi pelupa, yang kemudian merusak kemampuan mereka ‘berfungsi’ seperti biasa,” jelas de Erausquin.
rnrnrnrn“Mereka mengeluh kesulitan dalam mengatur tugas mereka,” tambahnya.
rnrnrnrnMengutip NPR, menurut sebuah laporan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia edisi 5 Januari , Covid-19 ternyata menimbulkan banyak gejala lain terkait otak, mulai dari kejang hingga psikosis.
rnrnrnrnBaca Juga: Penis Anak 12 Tahun Ereksi 24 Jam, Diduga karena Covid-19
rnrnrnrnTim peneliti de Erausquin, mengatakan Covid-19 yang parah, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer. Pasien Covid-19 yang terinfeksi, fungsi otak membaik saat mereka pulih. Tapi ada beberapa orang, cenderung mengalami kecacatan jangka panjang.
rnrnrnrn"Bahkan, jika proporsi angkanya tidak terlalu tinggi, jumlah absolut orang yang akan menderita akibathal ini kemungkinan besar akan tinggi. Karena, begitu banyak orang yang tertular," jelasnya.
rnrnrnrnEfek Covid-19 pada kerusakan otak hingga saat ini, masih terus diteliti. Satu hal yang sudah jelas sejak awal pandemi, bahwa infeksi Covid-19 dapat menyebabkan pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke.
rnrn- Penulis :
- Tim Pantau.com