
Pantau.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar yang mengkhawatirkan, mengenai sub varian Covid-19 Omicron BA.2. Sub varian Covid-19 ini kerap disebut Omicron Siluman, dan dianggap sangat sulit diidentifikasi.
rnrnrnrnrnSeorang ilmuwan WHO, Nicksy Gumede-Moeletsi mengatakan dirinya khawatir dengan perkembangan Omicron Siluman. Karena sampel Covid-19 varian BA.2 bisa jadi terlacak bukan sebagai varian Omicron.
rnrnrnrn"Kami sangat prihatin," kata Gumede-Moeletsi dalam jumpa pers rutin WHO di Jenewa pada Kamis 3 Februari 2022.
rnrnrnrnGumede-Moeletsi juga mengatakan Omicron Siluman sangat sulit diidentifikasi. Karena tidak selalu sama dengan kriteria S-Gene Target Failure, yang selama ini digunakan ilmuwan untuk membedakan Omicron asli dan varian lain.
rnrnrnrnDan saat ini, Gumede-Moeletsi memaparkan, Omicron Siluman mulai menggantikan varian asli Omicron, BA.1 di berbagai negara seperti Denmark. Bahkan Omicron Siluman juga telah terdeteksi di lima negara di Afrika.
rnrnrnrn"(Sub varian) BA.2 dilaporkan di lima negara yaitu Botswana, Kenya, Malawi, Senegal dan Afrika Selatan," jelas Gumede-Moeletsi, dikutip Reuters.
rnrnrnrnWalau begitu, WHO juga menegaskan tidak ada perbedaan dalam tingkat keparahan gejala penyakit, antara Omicron Siluman dengan varian sebelumnya.
rnrnrnrnMoeletsi juga mengatakan WHO bekerja sangat erat dengan laboratorium, agar bisa mengidentifikasi sub varian ini lebih lanjut.
rnrnrnrnLembaga tersebut, meminta para ilmuwan menguji ulang sampel Covid-19 yang sebelumnya ditetapkan sebagai bukan varian Omicron untuk memastikan hambaran soal penyebaran BA.2.
rnrnrnrnBA.2 tidak memiliki struktur genetik sel yang sama dengan varian Omicron asli sehingga menjadi lebih sulit diidentifikasi.
rnrnrnrnTetapi, para ilmuwan memantaunya dengan cara yang sama seperti varian pendahulu, termasuk Delta. Yaitu dengan melacak jumlah genom virus yang dikirim ke database publik seperti GISAID.
rnrnrnrnSeperti varian lainnya, infeksi BA.2 dapat terdeteksi menggunakan alat tes Covid-19 biasa. Walaupun, hasil tes tak bisa menentukan apakah itu varian Covid-19 Omicron, Omicron Siluman atau bukan.
rnrnrnrnBA.2 bahkan disebut lebih cepat menular dibanding varian Omicron asli. Namun, informasi mengenai hal tersebut masih sangat terbatas.
rnrnrnrnDari data, menurut pantauan WHO, sudah ada 57 negara yang mendeteksi kasus BA.2 atau varian Omicron Siluman.
rnrnrnrnDan Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah mendeteksi varian Omicron siluman. Minggu lalu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, meyakini sudah ada sebanyak 10 kasus varian Omicron Siluman di Indonesia.
rnrnrnrnSedangkan, varian Omicron sendiri sudah mendominasi 93 persen dari total kasus Covid-19 global selama sebulan belakangan. (TRI)
rnrn- Penulis :
- Tim Pantau.com






