
Pantau.com - Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengimbau kepada para pembuat tempe dan tahu untuk tidak melakukan perencanaan mogok produksi saat melonjaknya harga kedelai.
"Jadi intinya pedagang ingin memberitahukan ke warga bahwa bahan baku naik, jadi produk tahu-tempe juga akan naik,” ucap Meiwan pada senin, 14 Februari 2022.
“Kita mah kepada produsen kalau mau naik (menaikkan harga jual tahu tempe) mah naik aja. Kalau mau ngasih tahu ke masyarakat tidak perlu mogok pengennya mah," tambahnya.
Dia juga mengatakan, bahwa naiknya harga kedelai bukan saja terjadi di wilayah Bandung, melainkan juga di seluruh wilayah Indonesia. Dan kenaikan harga kedelai tersebut diprediksi sampai bulan Mei 2022 dan pelan-pelan akan turun harganya di bulan Juni 2022.
"Kenaikkan memang tidak besar, tapi merangkak naik. Dari harga Rp 9.000 naik sedikit demi sedikit hingga sekarang berada di harga Rp 11.250 per kilogram," ucapnya.
"Karena dari data kementerian, kebutuhan bahan baku kedelai di Indonesia itu mencapai 3 juta ton sehari. Nah 2,6 jutanya didatangkan dari luar negeri, sementara di sananya itu sedang terkendala karena faktor cuaca ekstrem," tambah Meiwan.
Pemkot Bandung pastikan stok bahan baku kedelai di distributor sampai saat ini masih aman. Ia pun mengaku, harga kedelai yang ada di pasar tidak bisa dijadikan sebuah patokan terhadap kenaikan harga tahu dan tempe.
"Untuk sementara itu yang dipastikan aman. Tapi harga kedelai di pasar tidak bisa menjadi patokan kenaikan harga tahu tempe. Di pasar itu kan pembeli paling membeli 1-2 kilo, itu bukan untuk industri tahu tempe seperti itu," jelasnya.
Mengenai hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Bandung, Yana Mulyana ikut buka suara. Yana meminta kepada pemerintah untuk bantu menstabilkan kembali harga bahan baku kedelai yang sedang naik saat ini.
"Kami meminta tolong kepada pemerintah pusat supaya ada solusi, karena kalau dari kami enggak punya stok kedelai. Jadi ya mendorong pusat untuk memperbanyak stok kedelai dengan harga yang dianggap wajar oleh pengrajin tahu dan tempe," ucapnya.
rn
- Penulis :
- M Abdan Muflih