Pantau.com - Berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), dari 25 persen responden yang memilih PDIP, hanya 10 persen yang memilih Puan Maharani. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keterpilihan Puan di internal PDIP masih sangat rendah.
Hal itu disampaikan oleh Analis Politik Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandez dalam diskusi bertajuk 'Bedah Komunikasi Politik PUAN MAHARANI', yang digelar secara virtual, Jumat, 18 Februari 2022.
"Pointnya sebagai elit utama dan trah PDIP Perjuangan Mba Puan belum berhasil mendapatkan dukungan dari pemilih PDIP," kata dia.
Arya menyarankan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani untuk lebih aktif bersuara dalam isu-isu yang menyangkut keresahan publik. Hal itersebut perlu dilakukan demi mendongkrak popularitasnya.
"Beliau juga harus gencar, engga bisa irit bicara, engga bisa diam," ujar dia.
Arya menilai, eks Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia itu harus memanfaatkan media sosial dalam melakukan kegiatan-kegiatan politiknya.
"Beliau harus gencar melakukan sosialisasi juga di medsos. Kenapa begitu? Karena data penetrasi internet pada tahun 2022 ini lebih dari 70 persen populasi kita di indonesia sudah mengakses internet," imbuhnya.
Apa bila Puan Maharani tidak melakukan hal tersebut, akan sulit mendapatkan popularitas dan dukungan dari publik maupun internal partai.
"Kalau Mba Puan tidak masuk dalam medium ini saya kira akan susah ya," pungkasnya.
rn- Penulis :
- Tim Pantau.com
