
Pantau.com - Menjelang kepulangan Rizieq Shihab, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif menyampaikan ultimatumnya kepada pihak kepolisian apabila 'keukeuh' menciduk Rizieq saat tiba di Indonesia.
"Jalan negosiasi jalan damai kita junjung tinggi, jika kepolisian memaksa (ambil Rizieq) maka kami akan memaksa mengambil beliau di tengah-tengah umat Islam," ujar Slamet Maarif saat konferensi pers di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).
Penyataan keras itu dilontarkan Ma'arif saat pihaknya meminta kepolisian untuk menghentikan kriminalisasi terhadap ulama di Indonesia termasuk Rizieq, sebaliknya Ma'arif justru berharap pemerintah dapat bekerjasama menyambut dan memfasilitasi kepulangan pentolan FPI tersebut.
"Saya ingatkan kepada pemerintah untuk stop kriminalisasi terhadap ulama, segeralah fasilitasi pastikan beliau kembali kepada umat Islam pastikan beliau aman. Kami tidak akan bubar sampai beliau pulang," jelas pria yang pernah diduga akan berbuat makar tersebut.
Baca juga: Beredar Video Persiapan Rizieq di Bandara Jeddah Menuju Indonesia
Sebelumnya, pihak alumni 212 juga mengaku secara terbuka untuk duduk bersama mengkoordinasi massa, agar suasana umat Islam yang ingin menyambut Rizieq kondusif, "Ayo sama-sama kita bisa duduk bersama-sama masih bisa kooperatif, bagaimana supaya semuanya bisa berjalan dengan aman," tuturnya.
Ma'arif juga menjelaskan, apabila mengacu kepada kebenaran tiket yang beredar, Rizieq akan tiba di terminal kedatangan 2D pukul 09.00 WIB, Rabu, 21 Februari 2018 dengan menggunakan Saudi Airlines.
Sebanyak ratusan ribu umat Islam juga diprediksi Ma'arif akan datang memenuhi Masjid Baitul Amal, Cengkareng Banten, yang akan menjadi titik kumpul massa sebelum berjalan kaki menuju Bandara Soekarno-Hatta.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani