
Pantau.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi Pak Ribut yang viral lewat video TikTok dan pelbagai platform media sosial. Menurut KPAI, Pak Ribut menyampaikan pengajaran lewat cara yang edukatif.
Komisioner KPAI Bidang pendidikan Retno Listarti mengapresiasi metode belajar yang diberikan guru honorer bernama lengkap Ribut Santoso itu. Diketahui, Ribut merupakan tenaga pendidik honorer di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Sebagai mantan guru dan kepala sekolah, saya sangat mengapresiasi Pak Ribut yang memiliki pendekatan pembelajaran uang bagus, dekat dengan anak-anak dan sabar melayani pertanyaan anak didiknya," ujar Retno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 Maret 2022.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memanggil Ribut Santoso, guru SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang Jawa Timur usai kontennya mengajarkan materi tentang kaum sodom umat Nabi Luth viral di media sosial. Ribut Santoso mengedukasi anak didiknya lewat sesi tanya jawab apa itu kaum sodom. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim mengatakan, pemanggilan Ribut pada Kamis, 24 Maret 2022 dalam rangka meluruskan aduan masyarakat perihal konten yang menggegerkan media sosial tersebut.
"Kita panggil yang bersangkutan kemarin untuk meluruskan aduan yang disampaikan masyarakat supaya tidak menjadi gejolak lebih," kata Agus melalui sambungan telepon, Jumat, 25 Maret 2022.
Agus menambahkan bahwa pihaknya telah menasihati Ribut agar lebih berhati-hati dalam menjelaskan materi pelajaran, khususnya terkait materi-materi sensitif. Menurutnya, apa yang disampaikan Ribut memang benar, hanya saja disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kita beri nasihat agar lebih berhati-hati, karena sebenarnya yang disampaikan sudah betul sesuai materi pelajaran. Tapi yang pendakwah kondang saja bisa digoreng, apalagi kita yang awam, makanya perlu lebih hati-hati," tambahnya.
Apresiasi cara mengajar Agus juga memberikan apresiasi kepada Ribut atas metode pengajarannya yang baik dan juga bisa sangat dekat dengan siswa. Konten buatannya pun sering membuat yang melihatnya senang. "Pak Ribut itu bagus loh, dia metodenya bagus. Dia juga sangat dekat dengan muridnya, dan memang gayanya seperti itu tidak dibuat-buat, jadi disenangi siswanya," ujar Agus.
Pentingnya pendidikan seks untuk anak yang sering disinggung untuk memerangi pernikahan dini dan kenakalan remaja, Agus mengakui bahwa belum ada kurikulum dari Kemendikbud. Namun pihaknya siap mengkaji ulang jika kurikukum tersebut diturunkan. "Sejauh ini belum ada, kalau bahaya narkoba ada di salah satu pelajaran, tapi kalau nanti ada kurikulum dari pusat kita akan mengkaji lagi lebih dalam," pungkasnya.
Baca Juga: IDI Pecat Dokter Terawan
- Penulis :
- Desi Wahyuni