
Pantau.com - Senjata makan tuan, sepertinya itulah kata yang tepat untuk pembisik Menteri Perdagangan M Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022.
Faktanya Selasa, 19 April Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan ( Dirjen PLN Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana (IWW) sebagai tersangka dalam kasus pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil atau CPO atau bahan baku minyak goreng.
Ini momen IWW saat membisiki Mendag Lutfi soal penetapan tersangka mafia minyak goreng kini jadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) seorang dirjen adalah membantu menteri dalam menyelesaikan segala pekerjaan terkait bidangnya. Jika melihat kinerja IWW, dirinya begitu leluasa mendampingi Mendag dalam memberikan materi diskusi saat berhadapan dengan anggota DPR RI.
Momen itu terjadi saat Kemendag mengikuti Rapat itu juga sempat menjadi atensi lantaran Mendag Lutfi sebelumnya selalu mangkir dari undangan rapat di DPR.
Dilihat di channel YouTube Komisi VI DPR, Mendag Lutfi menghadiri rapat bersama jajaran Dirjen, termasuk Dirjen Daglu Wisnu, yang duduk di belakang Lutfi.
Dalam rapat itu, IWW tampak mondar-mandir menghampiri kursi Mendag Lutfi selama rapat berlangsung. Sampai tiba momen IWW terlihat berbisik kepada Lutfi sesaat dia hendak menjawab berondongan pertanyaan oleh anggota Dewan.
Bisikan itu berlangsung singkat dan Mendag pun menyimak. Setelah itu Mendag berbicara dengan mantap.
"Jadi, Pak Ketua, saya baru dikasih tahu Pak Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) hari Senin (21 Maret) sudah ada calon TSK-nya (mafia minyak goreng)," kata Lutfi diakhiri mematikan mikrofonnya.
Sebelumnya, Mendag Lutfi sempat memamerkan pengusutan yang dilakukan oleh kementeriannya terkait dugaan mafia minyak goreng. Dia mengatakan telah berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal itu.
"Jadi, Bang Andre (Andre Rosiade), saya sama Pak Kapolri dari hari Selasa, hari ini Kamis ya, saya sama Pak Kapolri itu kayak minum obat, sehari dua kali. Dan saya sudah kasih semua datanya, termasuk ada pengusaha yang bilang itu kalau minyak goreng itu sopirnya tangannya berminyak kan, itu ngeluarin bon bersih putih," kata Lutfi.
"Saya nggak mau sebutkan namanya karena kan asas (praduga) nggak bersalah, tetapi kita sudah temukan dan itu jumlahnya ribuan ton (minyak). Sudah kami komunikasikan ke Polri," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade kemudian menyahut. Dia meminta pelaku mafia minyak goreng yang dimaksud Lutfi dipertontonkan ke publik.
"Kalau bisa, pelaku itu, Pak, dipertontonkan, Pak," kata Andre dalam rapat itu.
Lutfi menjawab hal itu dia serahkan ke aparat penegak hukum.
"Saya serahkan hal itu ke polisi. Jadi biar mereka yang memutuskan proses hukumnya berjalan," katanya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni