
Pantau.com - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin mengatakan bahwa hasil rekomendasi terkait soal capres dan cawapres dari Ijtima Ulama GNPF Ulama yang digelar sejak 27-29 Juli 2018 akan dijadikan bahan penentuan pada sidang majelis syuro partainya.
Hal itu disampaikan Suhud dalam sebuah acara diskusi bertema Drama Copras Capres di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).
Baca juga: Pekan Depan, PKS Gelar Pertemuan dengan SBY
Menurut Suhud, PKS sering meminta masukan soal Pilpres kepada GNPF Ulama yang dinahkodai Rizieq Shihab. Masukan Rizieq, kata Suhud, selalu dijadikan acuan untuk partai besutan Shoibul Iman ini.
"Sejak awal GNPF melakukan komunikasi dengan kami, memberikan masukan tentang pilpres. Gnpf ini imam besarnyakan HRS (Habib Rizieq Shihab). Apa yang dikataian HRS itu jadi acuan," cetus Suhud.
"Rekomendasi ulama sebagai salah satu yang kami pertimbangan untuk penentuan dalam sidng majelis syuro. Akan jadi keptusan paling final," sambungnya.
Baca juga: Prabowo dan Ahmad Heryawan Hadiri Ijtima Ulama
Sekadar informasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) sebelumnya menggelar acara Ijtimak Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (27/Juli/2018).
Ketua Umum GNPF Ulama Ustadz Yusuf Muhammad Martak menuturkan, tujuan digelarnya acara tersebut bukan karena pesanan untuk mendukung salah satu calon presiden. Acara itu murni digelar untuk memberikan ruang kepada para ulama membahas seputar permasalahan negara.
Pasalnya, ia merasakan selama ini para ulama di Indonesia tidak pernah dilibatkan dalam membahas persoalan negara.
Rencananya, apabila calon rekomendasi para ulama dan tokoh nasional terpilih sebagai Presiden 2019 nanti, ulama dan tokoh nasional akan mendampingi dan ikut mengawal jalannya pemerintahan.
- Penulis :
- Nani Suherni