Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Detik-detik Pemuda di Yogya Dibakar Teman Sendiri gara-gara Knalpot

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Detik-detik Pemuda di Yogya Dibakar Teman Sendiri gara-gara Knalpot

Pantau.com - Orangtua korban Dimas Toti Putra, Purwito yang dibakar temannya sendiri gara-gara jual-beli knalpot prihatin melihat kasus anaknya belum diproses pihak kepolisian. 

Purwito menilai, kasus ini mencuat setelah video viral di media sosial padahal anaknya sudah sebulan terbaring di rumah sakit dengan kondisi luka bakar 80 persen. Hingga saat ini belum ada tindak lanjut kasus pembakaran Mahasiswa Mergangsan Kota Yogyakarta kini masih berbaring di rumah sakit. 

"Itu saya juga belum tahu, tapi kalau yang kemaren 2 minggu yang lalu pihak kepolisian datang ke rumah sakit, saya disuruh tandatangan BAP setelah itu nggak ada kabar lagi, setelah ini viral baru kemaren dari Polda, Polres, Polsek datang semua hari sabtu (23 April 2022) kemarin,” ungkapnya. 

Korban bernama Dimas masih drawat di RSUP dr Sardjito, Dimas Toti Putra (21) mahasiswa semester 6 jurusan manajemen universitas Tehnologi Yogyakarta (UTY) mengalami luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya. Saat ini kondisi luka bakar Dimas masih basah dan masih di rawat di rumah sakit.

Purwito berharap agar ketiga pelaku terutama yang menyiram bensin ke tubuh anaknya dan membakarnya segera diamankan polisi. Sehingga ketiga pelaku bisa mempertanggungjawabkan.

“Kalau salah satunya saya kenal, duanya saya nggak tahu, saya kenalnya cuma 1 aja, karena suka main ke rumah,” katanya.

Peristiwa memilukan itu sendiri terjadi pada tanggal 23 Maret 2022 yang lalu di lantai 2 rumahnya yang berada di Lowano. 

"Awal mula permasalahan dari jual beli knalpot dan ikan," ujar Purwito.  

Malam itu Dimas di rumah bersama temannya bernama Fb, lalu datang tiga teman mereka lainnya ke rumah tersebut.

Tiga teman anaknya tersebut adalah Jp, Al dan Zk. Mereka berlima kemudian berbicang-bincang. Saat di tengah perbincangan, Al membahas tentang knalpot dan ikan. Lalu Jp ikut nimbrung dan meminta untuk menjual knalpot itu dengan harga yang sangat murah.

"Dia (Jp) meminta ikan harga tinggi yang Dimas perdagangkan dengan cuma-cuma,"kata Purwito meneruskan cerita anaknya.

 Untuk knalpot yang Al inginkan sudah diberikan oleh Dimas dengan harga yang Al minta. Tetapi untuk ikan yang diinginkan sudah dibeli oleh orang lain sehingga Dimas  menyarankan untuk memilih ikan yang lain. 

"Al dan Zk menerima dan memilih ikan sementara Jp tidak terima dan malah emosi," ujar Purwito. 

Melihat Jp emosi, lalu Zk berusaha menenangkan Jp. Saat itu Jp sudah terlihat tenang dan Dimas langsung berbicara dengan yang lainnya. Namun tanpa ada yang mengetahuinya, tiba-tiba Jp malah menyiramkan bensin ke tubuh Dimas. Jp terlihat menyalakan korek api yang ternyata sudah disiapkan ke tubuh Dimas sehingga tubuh Dimas langsung terbakar. 

Pada saat kejadian korban dibantu temannya membukakan pintu.

“Dibantu bukai pintu gitu lari langsung lari ke rumah sebelah ada kamar mandi. Jadi saya lihat dia turun itu Dimasnya udah nggak pakai baju pakai celana pendek aja. Jp, Al, Zk langsung  langsung melarikan diri” kata pedagang sembako ini.

Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas ketika pelaku yang melakukan pembakaran terhadap mahasiswa tersebut. Saat ini pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku. 

"Sabar kita masih di lapangan mencari tersangka," ujar dia.

Rachmadiwanto membenarkan bahwa pelaku merupakan teman Dimas. Mereka datang untuk membeli knalpot milik Dimas. Namun karena knalpot sudah dijual ke pembeli yang menawar lebih tinggi, pelaku ini marah. 

 "Jual knalpot racing, Sudah ditawar oleh pelaku kemudian harga sepakat, ternyata ada temannya lain lebih tinggi dikasihkan. Begitu datang mana knalpotnya sudah dikasihkan ke orang lain terus pelaku marah dan membakar korban,” katanya.  

Kepala Seksi Humas Polresta Jogja, AKP Timbul Sasana Raharja menjelaskan, pihaknya telah menerima aduan terkait dengan insiden dugaan pembakaran itu. Saat ini petugas tengah memburu para terduga pelaku dan mengumpulkan sejumlah barang bukti guna mengusut tuntas perkara tersebut.


Penulis :
Desi Wahyuni