
Pantau.com - Menjelang lebaran, kenaikan harga berbagai kebutuhan sudah menjadi hal lumrah. Begitu pula dengan daging sapi, harganya naik drastis hingga ada yang mencapai Rp180 ribu per kilogram (Kg). Bahkan Asosiasi pedagang memprediksi harga daging sapi dapat menembus angka Rp200 ribu/kg.
Asnawi selaku Ketua umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) pada Rabu (27/4) lalu menjelaskan kepada detikcom, bahwa ia memprediksi arga daging sapi segar yang berasal dari sapi yang malam ini dipotong dan pagi dijual oleh pedagang akan menyentuh pada level harga Rp180 ribu/kg dan tertinggi Rp200 ribu/kg
Ia berpendapat bahwa hingga kini belum tersedia penyeimbang yang dapat menekan harga daging sapi yang sangat tinggi, hingga membuat konsumen dan juga pedagang menjerit dan kesulitan.
Ia menambahkan bahwa di pasar Senen Blok III - VI jakarta Pusat sendiri, harga daging sudah mencapai harga tertinggi Rp180 ribu/kg.
Melansir dari detikcom, Peneliti INDEF, Rusli Abdulah menjelaskan bahwa harga pangan yang kerap naik menjelang hari raya keagamaan seperti lebaran sudah umum terjadi, dan kenaikan harga daging sapi yang saat ini paling menonjol.
"Jadi kenaikan harga itu yang memang wajar dan bisa dimaklumi. Memang itu bagian dari aktivitas ekonomi," jelasnya,
Ia juga menyebutkan beberapa faktor tingginya harga daging sapi saat ini, yaitu permintaan yang tinggi dan tingginya harga dari negara impor.
Rusli kemudian menjelaskan lebih rinci mengenai hal ini. Diketahui bahwa Indonesia melakukan impor sapi remaja dari Australia, yang di mana sapi tersebut digemukkan di Indonesia. Saat ini, harga sapi tersebut sedang tinggi-tingginya karena dua tahun lalu 100 ribu ekor ternak terbakar akibat kebakaran hutan. Oleh sebab itu, Negara tersebut sedang menyediakan persediaan sapi lagi.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani