
Pantau.com - Markas lama Partai Berkarya kini diduduki partai lain, yakni Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo). Parsindo didukung Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Seperti diketahui, Tommy Soeharto harus kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun ternyata geliat politik Tommy tak tinggal diam. Tommy merapatkan barisan ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).
Dimana sebelumnya nama anak eks Presiden RI Soeharto, atau Tommy Soeharto sering kali dikaitkan dan dicatut dalam partai politik. Hal itu disampaikan oleh Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.
"Tidak apa, beliau pun namanya banyak dicatut pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu, bahwa partai A dan partai B dan lain-lain disokong Mas Tommy, tapi kan tidak semuanya benar. Kita lihat saja di lapangan nanti bagaimana ending-nya," kata Picunang saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).
Picunang lantas membeberkan dugaan Tommy Soeharto bisa melebur ke Parsindo lewat sejarah antara Partai Berkarya dan Partai Parsindo. Kala itu, pada 2019, Parsindo memang pernah meminta Tommy Soeharto atau Hutomo Mandala Putra (HMP) menjadi ikon partai untuk capres 2019.
"Lima tahun lalu saya selaku Sekjen Berkarya diundang Mas Tomy di ruangannya, waktu itu ada pimpinan teras Parsindo, minta HMP untuk jadi ikon partai untuk jadi calon presiden 2019. Namun Parsindo tidak bisa ikut Pemilu 2019, Berkarya lolos dan jadi peserta pemilu, waktu itu Mas Tommy (HMP) Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, setelah lolos jadi Ketua Umum," ucapnya.
Dia menyebut, pada Juli 2020, sempat terjadi gejolak di internal Partai Berkarya antara Tommy Soeharto dan Muchdi Pr. Saat itu Ketum Partai Berkarya pindah ke Muchdi Pr dan dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung.
"Jadi bisa saja HMP dan gerbongnya pindah ke partai lain, termasuk Parsindo, tapi saya yakin beliau akan masuk bila partai tersebut lolos jadi peserta pemilu," ujar dia.
Picunang lantas berbicara terkait syarat lolos pada Pemilu 2024 cukup berat sehingga tidak bisa semua partai lolos. Atas dasar itulah, dia menyebut pihaknya mendoakan dan berharap Parsindo lolos di 2024.
"Tapi kita doakanlah usaha kawan-kawan di Parsindo untuk upaya itu termasuk dukungan kantor Berkarya lama yang ditempati sekarang, semoga lolos sama-sama jadi peserta Pemilu 2024, biar pemilu lebih berwarna. Masing-masing warga negara punya hak dipilih dan memilih. Intinya lolos dululah," imbuhnya.
Dia juga menyebut Partai Berkarya akan fokus lolos Pemilu 2024. Dengan demikian, kata dia, semua kader yang saat ini tercerai berai bisa bersatu kembali.
"Saya yakin setelah Partai Berkarya lolos jadi peserta Pemilu 2024, kader yang berserakan ini akan bersatu meraih kemenangan Pemilu 2024. Kita terbuka kepada siapa saja nanti untuk jadi caleg, cakada di Pemilu 2024," tuturnya.
Jusuf mengatakan Parsindo tak hanya menerima gerbong para mantan Partai Berkarya, tapi juga partai-partai lain, di antaranya Partai Pandai dan Partai Emas. Parsindo lalu juga menyesuaikan diri dengan mengubah warna khas partai menjadi kuning dan oranye.
"Parsindo terbuka untuk semua orang dari berbagai kalangan. Partai ini adalah rumah pergerakan untuk rakyat," ujarnya.
Seperti diketahui, Tommy Soeharto harus kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun ternyata geliat politik Tommy tak tinggal diam. Tommy merapatkan barisan ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).
Dimana sebelumnya nama anak eks Presiden RI Soeharto, atau Tommy Soeharto sering kali dikaitkan dan dicatut dalam partai politik. Hal itu disampaikan oleh Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.
"Tidak apa, beliau pun namanya banyak dicatut pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu, bahwa partai A dan partai B dan lain-lain disokong Mas Tommy, tapi kan tidak semuanya benar. Kita lihat saja di lapangan nanti bagaimana ending-nya," kata Picunang saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).
Picunang lantas membeberkan dugaan Tommy Soeharto bisa melebur ke Parsindo lewat sejarah antara Partai Berkarya dan Partai Parsindo. Kala itu, pada 2019, Parsindo memang pernah meminta Tommy Soeharto atau Hutomo Mandala Putra (HMP) menjadi ikon partai untuk capres 2019.
"Lima tahun lalu saya selaku Sekjen Berkarya diundang Mas Tomy di ruangannya, waktu itu ada pimpinan teras Parsindo, minta HMP untuk jadi ikon partai untuk jadi calon presiden 2019. Namun Parsindo tidak bisa ikut Pemilu 2019, Berkarya lolos dan jadi peserta pemilu, waktu itu Mas Tommy (HMP) Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, setelah lolos jadi Ketua Umum," ucapnya.
Dia menyebut, pada Juli 2020, sempat terjadi gejolak di internal Partai Berkarya antara Tommy Soeharto dan Muchdi Pr. Saat itu Ketum Partai Berkarya pindah ke Muchdi Pr dan dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung.
"Jadi bisa saja HMP dan gerbongnya pindah ke partai lain, termasuk Parsindo, tapi saya yakin beliau akan masuk bila partai tersebut lolos jadi peserta pemilu," ujar dia.
Picunang lantas berbicara terkait syarat lolos pada Pemilu 2024 cukup berat sehingga tidak bisa semua partai lolos. Atas dasar itulah, dia menyebut pihaknya mendoakan dan berharap Parsindo lolos di 2024.
"Tapi kita doakanlah usaha kawan-kawan di Parsindo untuk upaya itu termasuk dukungan kantor Berkarya lama yang ditempati sekarang, semoga lolos sama-sama jadi peserta Pemilu 2024, biar pemilu lebih berwarna. Masing-masing warga negara punya hak dipilih dan memilih. Intinya lolos dululah," imbuhnya.
Dia juga menyebut Partai Berkarya akan fokus lolos Pemilu 2024. Dengan demikian, kata dia, semua kader yang saat ini tercerai berai bisa bersatu kembali.
"Saya yakin setelah Partai Berkarya lolos jadi peserta Pemilu 2024, kader yang berserakan ini akan bersatu meraih kemenangan Pemilu 2024. Kita terbuka kepada siapa saja nanti untuk jadi caleg, cakada di Pemilu 2024," tuturnya.
Jusuf mengatakan Parsindo tak hanya menerima gerbong para mantan Partai Berkarya, tapi juga partai-partai lain, di antaranya Partai Pandai dan Partai Emas. Parsindo lalu juga menyesuaikan diri dengan mengubah warna khas partai menjadi kuning dan oranye.
"Parsindo terbuka untuk semua orang dari berbagai kalangan. Partai ini adalah rumah pergerakan untuk rakyat," ujarnya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni