
Pantau - Aksi sejumlah pengendara sepeda motor konvoi membawa-bawa atribut 'kebangkitan khilafah' viral dan membuat heboh netizen di berbagai media sosial.
Ahamad Fahrur Rozi selaku Ketua PBNU pun turut menanggapi terkait viralnya aksi konvoi tersebut. Fahrur Rozi menilai jika aksi konvoi tersebut tidak dibenarkan karena bertentangan dengan NKRI dan harus ditertibkan.
“Aksi itu tidak dapat dibenarkan, perlu dioanggil dan ditertibkan, diberi wawasan kebangsaan bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” kata Fahrur Rozi pada Selasa (31/5/2022).
Ia juga menegaskan bahwa bentuk pemerintahan NKRI sudahlah final dan ideologi khilafah hanya membuat pecah belah kekacauan bangsa saja.
“Ide khilafah itu hanya akan memecah belah bangsa dan membuat kekacauan,” katanya.
Kemudian, ia juga menambahkan bahwa semua negara jika dipimpin khalifah adalah hal yang tidak masuk di akal.
“Memimpikan semua negara dalam satu khalifah adalah utopia dan hal yang tidak masuk akal,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Aksi sejumlah pengendara sepeda motor konvoi membawa-bawa atribut 'kebangkitan khilafah' viral di media sosial.
Para pengendara motor ini berkeliling di wilayah Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5/2022). Beberapa poster yang dibawa di antaranya berbertuliskan, "KHILAFAH SOLUSI PROBLEMA UMMAT" dan "SAMBUT KEBANGKITAN KHILAFAH ISLAMIYAH".
Tak hanya itu, dalam video lainnya, mereka juga terlihat membagikan selebaran yang diduga berisi penjelasan soal kebangkitan khilafah.
Menanggapi aksi tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan konsep khilafah sudah jelas dilarang di Indonesia.
"Tidak ada bentuk negara lain di negeri ini. Apalagi khilafah," ujar Menag Yaqut kepada Pantau.com, Senin (30/5/2022).
"Intinya, NKRI sudah final!" tegas Gus Menteri, begitu dia biasa disapa.
Ahamad Fahrur Rozi selaku Ketua PBNU pun turut menanggapi terkait viralnya aksi konvoi tersebut. Fahrur Rozi menilai jika aksi konvoi tersebut tidak dibenarkan karena bertentangan dengan NKRI dan harus ditertibkan.
“Aksi itu tidak dapat dibenarkan, perlu dioanggil dan ditertibkan, diberi wawasan kebangsaan bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” kata Fahrur Rozi pada Selasa (31/5/2022).
Ia juga menegaskan bahwa bentuk pemerintahan NKRI sudahlah final dan ideologi khilafah hanya membuat pecah belah kekacauan bangsa saja.
“Ide khilafah itu hanya akan memecah belah bangsa dan membuat kekacauan,” katanya.
Kemudian, ia juga menambahkan bahwa semua negara jika dipimpin khalifah adalah hal yang tidak masuk di akal.
“Memimpikan semua negara dalam satu khalifah adalah utopia dan hal yang tidak masuk akal,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Aksi sejumlah pengendara sepeda motor konvoi membawa-bawa atribut 'kebangkitan khilafah' viral di media sosial.
Para pengendara motor ini berkeliling di wilayah Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5/2022). Beberapa poster yang dibawa di antaranya berbertuliskan, "KHILAFAH SOLUSI PROBLEMA UMMAT" dan "SAMBUT KEBANGKITAN KHILAFAH ISLAMIYAH".
Tak hanya itu, dalam video lainnya, mereka juga terlihat membagikan selebaran yang diduga berisi penjelasan soal kebangkitan khilafah.
Menanggapi aksi tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan konsep khilafah sudah jelas dilarang di Indonesia.
"Tidak ada bentuk negara lain di negeri ini. Apalagi khilafah," ujar Menag Yaqut kepada Pantau.com, Senin (30/5/2022).
"Intinya, NKRI sudah final!" tegas Gus Menteri, begitu dia biasa disapa.
- Penulis :
- M Abdan Muflih