Pantau - Prajurit TNI Praka Asben Kurniawan Gagola (AKG) ditangkap oleh tim gabungan TNI-Polri karena menjual peluru ke kelompok separatis teroris di Papua, Rabu (7/6/2022).
Dalam video yang beredar, tampak Praka AKG sedang ditanyakan perihal aksinya. Dia mengakui perbuatannya telah menjual peluru ke separatis Papua. Praka AKG mengaku baru sekali menjual peluru ke separtis Papua.
"Uangnya untuk apa?" kata interogator.
"Untuk bantu buat makan-makan," jawab Praka AKG.
"Kau sadar, kau sudah jadi pengkhianat. Kau tahu ke mana itu amunisi larinya? Kau kasih ke OPM untuk tembak kami di sini," ucap interogator.
Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman dalam keterangannya menegaskan Praka AKG akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Sebagai konsekuensinya, Praka AKG akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Dia sudah dibawa ke Subdenpom Nabire untuk diproses lebih lanjut," ujar Herman.
Praka AKG mengaku menjual 10 butir peluru 5,56 mm senilai Rp2 juta kepada separatis Papua. Dia mengaku baru sekali melakukan itu.
Herman menjelaskan perbuatan Praka AKG terbongkar setelah aparat mengamankan seorang anggota teroris Papua berinisial JS di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (7/6/2022). JS diduga sebagai pelaku pembacokan terhadap warga sipil pada 2021.
Penangkapan JS dan Praka AKG merupakan hasil dari perkembangan penyelidikan dari FS, yang sudah lebih dulu ditangkap.
"Bahwa benar dari pengembangan pemeriksaan FS diperoleh keterangan sudah membeli amunisi sebanyak 10 butir dari oknum TNI melalui JS sebagai perantara," ujar Herman.
Dalam video yang beredar, tampak Praka AKG sedang ditanyakan perihal aksinya. Dia mengakui perbuatannya telah menjual peluru ke separatis Papua. Praka AKG mengaku baru sekali menjual peluru ke separtis Papua.
"Uangnya untuk apa?" kata interogator.
"Untuk bantu buat makan-makan," jawab Praka AKG.
"Kau sadar, kau sudah jadi pengkhianat. Kau tahu ke mana itu amunisi larinya? Kau kasih ke OPM untuk tembak kami di sini," ucap interogator.
Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman dalam keterangannya menegaskan Praka AKG akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Sebagai konsekuensinya, Praka AKG akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Dia sudah dibawa ke Subdenpom Nabire untuk diproses lebih lanjut," ujar Herman.
Praka AKG mengaku menjual 10 butir peluru 5,56 mm senilai Rp2 juta kepada separatis Papua. Dia mengaku baru sekali melakukan itu.
Herman menjelaskan perbuatan Praka AKG terbongkar setelah aparat mengamankan seorang anggota teroris Papua berinisial JS di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (7/6/2022). JS diduga sebagai pelaku pembacokan terhadap warga sipil pada 2021.
Penangkapan JS dan Praka AKG merupakan hasil dari perkembangan penyelidikan dari FS, yang sudah lebih dulu ditangkap.
"Bahwa benar dari pengembangan pemeriksaan FS diperoleh keterangan sudah membeli amunisi sebanyak 10 butir dari oknum TNI melalui JS sebagai perantara," ujar Herman.
- Penulis :
- Aries Setiawan
