HOME  ⁄  Nasional

Pengamat Sebut Peluang Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Semakin Terbuka

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Pengamat Sebut Peluang Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Semakin Terbuka

Pantau.com - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin menyebutkan, diusulkannya Ustadz Abdul Somad dan Habib Salim Segaf Al Jufri sebagai kandidat cawapres Prabowo Subianto membuat peluang KH Ma'ruf Amin dan Mahfud MD menanjak sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, selain Kiai Ma'ruf Amin dan Mahfud MD, kandidat cawapres Jokowi yang juga berpeluang dan diuntungkan diusulkan Ustadz Abdul Somad dan Habib Salim Segal Aljufri itu, yakni Din Syamsuddin, Tuan Guru Bajang (TGB) Abdul Majdi dan Jimly Asshiddiqie.

"Sebetulnya, nama kelima tokoh itu sudah banyak disebut-sebut memiliki peluang untuk mendampingi Jokowi. Tetapi probabilitas mereka agak terhambat oleh kandidat lain yang berasal dari unsur parpol," tutur Said di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Sebagai orang non-parpol, lanjut dia, mereka dianggap tidak punya kontribusi dalam soal pengusulan capres-cawapres. Sementara kandidat dari unsur parpol merasa memiliki modal elektoral untuk mengusung Jokowi.

"Nah, ketika kubu penantang berencana memasang tokoh agama sebagai calon pendamping Prabowo Subianto, maka peluang kelima tokoh untuk mendampingi Jokowi bisa ikut menanjak," jelasnya.

Baca juga: Ketua MUI Ma'ruf Amin Siap Menjadi Cawapres Jokowi

Menurut dia, untuk mengimbangi Ustadz Abdul Somad atau Habib Salim dalam merebut suara pemilih muslim, Jokowi memerlukan figur yang juga memiliki pengaruh kuat dikalangan pemilih muslim.

Dilihat dari daftar nama cawapres yang sudah beredar, nama Kiai Ma'ruf, Pak Din, TGB, Jimly, atau Mahfud MD mungkin menjadi figur yang paling mendekati kriteria itu."Jika kriterianya diarahkan pada figur ulama murni, maka nama Kiai Ma'ruf dan nama Pak Din sepertinya pantas dipertimbangkan oleh Jokowi," kata Said.

Figur Kiai Ma'ruf cukup menonjol dikalangan pemilih muslim. Dia sering dijadikan sebagai rujukan oleh para ulama. Dia pimpinan MUI yang menaungi berbagai ormas Islam, sekaligus petinggi di Ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Pak Din juga punya "background' yang mirip dengan Kiai Ma'ruf. Dia pernah memimpin MUI, juga pernah memimpin Ormas Muhammadiyah.

Sedikit kelebihan Pak Din dibandingkan Kiai Ma'ruf mungkin karena dia juga dikenal sebagai seorang intelektual dan berasal dari luar Pulau Jawa, ujar Said.

Baca juga: Jadi Kandidat Terkuat Cawapres Jokowi, Ini Kata Mahfud MD

Jika kriterianya diarahkan pada kombinasi ulama sekaligus politisi, tambah dia, nama TGB bisa dipikirkan. Dia pernah memimpin Ormas Islam Nahdlatul Wathan, dan pernah pula masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat. Tetapi "background" politik dan seringnya ia dipanggil KPK belakangan ini bisa saja mengurangi kansnya.

Kriteria ulama dan hukum dalam hal kriteria yang diinginkan adalah perpaduan antara figur ulama dan ahli hukum, maka nama Jimly dan Mahfud bisa menjadi pilihan Jokowi.

Banyak orang lebih mengenal Jimly dan Mahfud sebagai pakar hukum tata negara, sebab mereka sama-sama pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi

Tetapi kedua tokoh itu sebetulnya juga adalah juru dakwah sekaligus pemikir Islam. Jimly saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), sedangkan Mahfud, walaupun sudah agak lama, pernah menjadi Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)

Sedikit kelebihan Jimly dari Mahfud adalah, Jimly berasal dari luar Pulau Jawa dan tidak pernah masuk dalam tim kampanye Pilpres, sedangkan Mahfud justru pernah menjadi lawan Jokowi ketika menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

Penulis :
Dera Endah Nirani