
Pantau - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan ada lima calon presiden yang masuk dalam kategori divisi utama atau favorit paling berpeluang untuk ikut dalam pertarungan Pemilu Presiden 2024.
Kelima calon itu dinilai sudah memiliki tiket maupun tingkat elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei.
"Ada lima capres dan cawapres yang masuk divisi utama," ujar Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana, dalam keterangan pers hasil survei 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital, Rabu (6/7/2022).
Calon pertama yakni Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ade mengatakan, meskipun elektabilitasnya tidak terlalu tinggi, tapi Puan memiliki tiket sendiri untuk masuk pertarungan pilpres capres-cawapres.
"Karena ada barrier to entry 20 persen yang menentukan," kata Ade.
Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi, karena memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Selain itu, meski elektabilitasnya rendah, namun faktanya Puan adalah putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tokoh sentral di partai.
"Jadi, yang berhak untuk mengklaim PDIP ini masih Mbak Puan. Meskipun nanti kita lihat apakah dia sanggup meningkatkan elektabilitas sampai akhir tahun atau awal tahun 2023," tuturnya.
Capres kedua yang masuk dalam kategori divisi utama yaitu Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Peluangnya besar setelah membuat poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Koalisi ini sudah berhasil mengumpulkan 25,73 persen suara, sehingga bisa mengusung calon sendiri dengan Golkar sebagai pemilik suara terbesar dibanding PAN dan PPP.
"Airlangga Hartarto sebagai pemilik saham, terbesar KIB," kata Ade.
Capres ketiga adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nama Prabowo sampai saat ini adalah capres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.
Meski demikian, secara hitung-hitungan ambang batas syarat presidential threshold, Gerindra memang harus berkoalisi. Sebab, Gerindra tidak bisa mengusung sendiri hanya dengan modal 13,57 persen suara pada pemilu 2019.
Capres keempat adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, meski memiliki elektabilitas tinggi, namun partainya saat ini, PDIP, belum tentu mengusung Ganjar.
"Meski kader PDIP, tapi belum pasti PDIP mengusung Pak Ganjar atau belum ada partai lain yang memang bisa mengusung penuh Ganjar," katanya.
Sama dengan Ganjar, Anies pun demikian. Elektabilitasnya tinggi, tapi Anies tidak punya kendaraan politik. Walaupun namanya digadang-gadang masuk dalam radar sejumlah partai, namun belum ada partai yang sepenuhnya mengusung Anies.
Kelima calon itu dinilai sudah memiliki tiket maupun tingkat elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei.
"Ada lima capres dan cawapres yang masuk divisi utama," ujar Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana, dalam keterangan pers hasil survei 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital, Rabu (6/7/2022).
Calon pertama yakni Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ade mengatakan, meskipun elektabilitasnya tidak terlalu tinggi, tapi Puan memiliki tiket sendiri untuk masuk pertarungan pilpres capres-cawapres.
"Karena ada barrier to entry 20 persen yang menentukan," kata Ade.
Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi, karena memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Selain itu, meski elektabilitasnya rendah, namun faktanya Puan adalah putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tokoh sentral di partai.
"Jadi, yang berhak untuk mengklaim PDIP ini masih Mbak Puan. Meskipun nanti kita lihat apakah dia sanggup meningkatkan elektabilitas sampai akhir tahun atau awal tahun 2023," tuturnya.
Capres kedua yang masuk dalam kategori divisi utama yaitu Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Peluangnya besar setelah membuat poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Koalisi ini sudah berhasil mengumpulkan 25,73 persen suara, sehingga bisa mengusung calon sendiri dengan Golkar sebagai pemilik suara terbesar dibanding PAN dan PPP.
"Airlangga Hartarto sebagai pemilik saham, terbesar KIB," kata Ade.
Capres ketiga adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nama Prabowo sampai saat ini adalah capres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.
Meski demikian, secara hitung-hitungan ambang batas syarat presidential threshold, Gerindra memang harus berkoalisi. Sebab, Gerindra tidak bisa mengusung sendiri hanya dengan modal 13,57 persen suara pada pemilu 2019.
Capres keempat adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, meski memiliki elektabilitas tinggi, namun partainya saat ini, PDIP, belum tentu mengusung Ganjar.
"Meski kader PDIP, tapi belum pasti PDIP mengusung Pak Ganjar atau belum ada partai lain yang memang bisa mengusung penuh Ganjar," katanya.
Sama dengan Ganjar, Anies pun demikian. Elektabilitasnya tinggi, tapi Anies tidak punya kendaraan politik. Walaupun namanya digadang-gadang masuk dalam radar sejumlah partai, namun belum ada partai yang sepenuhnya mengusung Anies.
#Prabowo Subianto#Hasil Survei#LSI Denny JA#Ganjar Pranowo#Lembaga Survei#Puan Maharani#Airlangga Hartarto#Pilpres 2024#capres 2024#Anies Baswedan
- Penulis :
- Aries Setiawan