
Pantau - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voters of Indonesia (VoI) AB Solissa menilai, Habib Rizieq Shihab akan lebih kooperatif pasca Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memutuskan bebas bersyarat.
"Setelah ini beliau (Habib Rizieq) akan lebih kooperatif. Kalaupun akan berdakwah, pesan-pesan dakwahnya pun akan lebih soft dan bertujuan mengajak umat Islam untuk kembali ke jalan Allah," jelas AB Solissa kepada Pantau.com, Jumat (22/7/2022).
Sebelumnya, kuasa hukum Habib Rizieq, Aziz Yanuar mengungkapkan bahwa pernyampaian kondisi negara ‘darurat kebohongan’ oleh kliennya hanya sebatas kalimat dakwah dan ajakan memerangi kebohongan. Aziz menambahkan, tidak mengapa bila merasa tidak ada kedaruratan dan kebohongan.
“Itu saja. Kalau ada yang merasa tidak darurat atau bahkan tidak ada kebohongan ya tidak apa-apa juga. Namanya kalimat dakwah dan ajakan. Jadi biasa saja,” terangnya, Kamis (21/7/2022).
Aziz kemudian menyebut bahwa pernyataan HRS tidak untuk menyudutkan siapapun, terlebih ke institusi.
“Ditujukan umum, bukan ke pribadi, apalagi institusi,” kata Aziz.
‘Darurat kebohongan’ menurut Aziz juga tidak menyiratkan interpretasi apapun, mengingat HRS hanya sebatas mengajak kebaikan.
“Maksudnya banyak berita tidak benar alias bohong. Sederhana saja tidak butuh interpretasi atau persepsi apa pun. Kalimat ajakan kebaikan untuk menghentikan keburukan,” ungkapnya.
"Setelah ini beliau (Habib Rizieq) akan lebih kooperatif. Kalaupun akan berdakwah, pesan-pesan dakwahnya pun akan lebih soft dan bertujuan mengajak umat Islam untuk kembali ke jalan Allah," jelas AB Solissa kepada Pantau.com, Jumat (22/7/2022).
Sebelumnya, kuasa hukum Habib Rizieq, Aziz Yanuar mengungkapkan bahwa pernyampaian kondisi negara ‘darurat kebohongan’ oleh kliennya hanya sebatas kalimat dakwah dan ajakan memerangi kebohongan. Aziz menambahkan, tidak mengapa bila merasa tidak ada kedaruratan dan kebohongan.
“Itu saja. Kalau ada yang merasa tidak darurat atau bahkan tidak ada kebohongan ya tidak apa-apa juga. Namanya kalimat dakwah dan ajakan. Jadi biasa saja,” terangnya, Kamis (21/7/2022).
Aziz kemudian menyebut bahwa pernyataan HRS tidak untuk menyudutkan siapapun, terlebih ke institusi.
“Ditujukan umum, bukan ke pribadi, apalagi institusi,” kata Aziz.
‘Darurat kebohongan’ menurut Aziz juga tidak menyiratkan interpretasi apapun, mengingat HRS hanya sebatas mengajak kebaikan.
“Maksudnya banyak berita tidak benar alias bohong. Sederhana saja tidak butuh interpretasi atau persepsi apa pun. Kalimat ajakan kebaikan untuk menghentikan keburukan,” ungkapnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino










