Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Setelah 2 Tahun Absen, Puro Mangkunegaran Kembali Gelar Kirab Pusaka Dalem pada Malam 1 Sura

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Setelah 2 Tahun Absen, Puro Mangkunegaran Kembali Gelar Kirab Pusaka Dalem pada Malam 1 Sura
Pantau - Puro Mangkunegaran kembali menggelar prosesi Kirab Pusaka Dalem pada tradisi Kirab Malam 1 Sura Ehe 1956, Jumat (29/7/2022).

Seperti yang dilihat Pantau.com, Puro Mangkunegaran melakukan live streaming melalui akun instagram resminya @puromangkunegaran, selain Puro Mangkunegaran juga ada akun YouTube Pariwisata Solo. Hal tersebut bertujuan agar semua masyarakat yang tidak dapat hadir secera langsunrg tetap bisa menyaksikan.

Prosesi ini dimulai pukul 19.00 WIB itu menggunakana Bahasa Jawa Kromo.

Dalam prosei kirab terlihat Pengageng atau Penguasa Puro Mangkunegaran, Sampeyan-dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro X (SIJ KGPAA MN X) keluar dari dalem ageng dan menuju paringgitan.

KGPAA MN X diiringi oleh sang ibu, Gusti Kanjeng Putri Mangkunagoro IX dan kakak perempuannya, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo.

Saat pusaka dalam dibawa dari dalem ageng menuju pendapa ageng semua hadirin diminta berdiri sampai setelahnya saat KGPAA MN X menuju pendapa ageng, bagi tamu yang berkenan mengkuti proses kirab pusaka dipersilakan menempati posisi sisi kanan dan kiri dari KGPAA MN X.

Pada prosesi ini, ada empat pusaka yang dikirab. Pusaka-pusaka tersebut di antaranya adalah tiga tombak dan satu joli.

Kanjeng Raden Mas Harya Roy Rahajasa Yamin yang merupakan cucu dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VIII dan Pahlawan Nasional Muhammad Yamin, memimpin jalannya kirab sebagai cucuk lampah.

Sekitar pukul 19.30 WIB, prosesi kirab pusaka dalem ini dilepas oleh SIJ KGPAA Mangkunagoro X. Namun, sebelum prosesi kirab pusaka dalem dimulai, dilakukan permohonan izin kepada KGPAA MN X dari cucuk lampah. Begitupun juga setelah prosesi kirab selesai.

Setelah para peserta kirab pusaka dalem keluar dari Puro Mangkunegaran, seluruh masyarakat yang turut hadir di lokasi langsung berebut air sisa cucian pusaka dalem di depan pendapa ageng.

Diketahui, rute kirab pusaka dalem dimulai dari gerbang utama Puro Mangkunegaran yang berada di Jalan Ronggowarsito, lalu belok ke kanan menuju Jalan Kartini-Jalan RM Said-Jalan Teuku Umur, dan diakhiri dengan kembali ke Puro Mangkunegaran.

Pihak kepolisian terlihat turut mengiri serta mengawal jalannya prosesi kirab pusaka-pusaka dalam.

Kirab pusaka dalem dari Puro Mangkuneagaran ini turut diiring dengan membaca Al-Quran bersama di Masjid Al-Wustho Mangkunegaran. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua yang diprakarsai oleh Pangeran Samber Nyowo atau Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegara I.

Setelah prosesi kirab usai, dilanjutkan dengan prosei semedi dengan tujuan agar manusia senantiasa mengingat dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Prosesi semedi ini dilakukan di Pendopo Angeng dan Paringgitan Puro Mangkunegaran hingga Sabtu (30/7/2022) dini hari.

Menariknya, KGPAA MN X terlihat menghampiri dan menyalami beberapa warga yang turut hadir. Banyak juga dari mereka yang meminta untuk berfoto.

Sebagai informasi, prosesi Kirab Pusaka Dalem pada tradisi Kirab Malam 1 Sura tidak diperkenankan untuk memakai alas kaki dan berbicara.

Selain KGPAA MN X dan keluarga beserta kerabat Puro Mangkunegaran, para tamu undangan juga diharuskan menggunakan busana adat Jawa.

Beberapa di antaranya, untuk putra, berupa beskap berwarna hitam, jarik atau kain batik jawa, dan juga blangkon. Sedangkan untuk putri, kebaya berwarna hitam, jarik atau kain batik Jawa, dan sanggul Jawa yang didertai dengan tusuk konde penyu.

Puro Mungkunegaran diketahui baru menggelar kembali Kirab Malam 1 Sura setelah sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021 ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Jalannya prosesi kirab dilakukan dengan tetap mematuhi protol kesehatan yang berlaku, sehingga para peserta diminta memakai mmasker berwarna hitam.

Prosesi kirab ini merupakan tradisi yang dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu dan diwariskan turun temurun hingga saat ini.

Malam 1 Sura ini juga dikenal sebagai Malam 1 Muharram, karena Kirab Malam 1 Sura ini merupakan tradisi bergantinya tahun dan memulai awal tahun yang baru dalam kalendar Jawa maupun kalender Hijriyah.

Terlihat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut hadir dalam prosesi kirab di tahun 2022 ini.

Selain itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, akan menghadiri dua prosesi kirab malam 1 suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran.

“Mangkunegaran dulu, malamnya di keraton. Undangannya sudah disampaikan (kepada Gibran) semua,” katanya usai menerima kunjungan dari Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Purboyo, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022).

 

 
Penulis :
Firdha Rizki Amalia