
Pantau - Pihak kepolisian menyelidiki penyebab ledakan saat upacara ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat (19/8/2022) petang pukul 19.30 WITA yang telah mencederai sembilan warga.
"Terjadinya korban luka bakar kemungkinan posisi korban dekat dengan sumber ledakan. Kasus ini, masih dalam lidik Polsek Blahbatuh," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, Sabtu (20/8/2022).
Stefanus menambahkan bahwa dari hasil pengamatan, belum diketahui penyebab pasti terjadinya ledakan. Namun, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan kondisi tabung minyak dalam keadaan jebol di bagian bawah, kompresor pendorong minyak yang menghubungkan tabung dan selang rusak terbakar.
Selain itu Kapolsek Blahbatu, Kompol I Made Tama, megatakan dalam kejadian tesebut, pemadam kebarakan (damkar) Gianyar telah mengirim tiga unit mobil damkar ke lokasi.
"Pemadam kebakaran Gianyar telah mengirim tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan PMI juga mengirimkan satu ambulan untuk mengangkut korban ledakan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan perawatan," kata Kapolsek Blahbatu Kompol, I Made Tama, di Gianyar, Sabtu (20/8/2022).
Awalnya ngaben massal berjalan lancar mulai Jumat siang hingga petang. Sekitar jam 19.30 Wita, saat pembakaran puncak (terakhir) tiba-tiba ada ledakan dari kompor di saat masyarakat sedang berkumpul.
Ada sembilan warga yang mengalami luka bakar parah, salah satu anak berumur 11 tahun. Kini sedang dirawat di RS Sanjiwani dan yang parah sekali dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar.
Walaupun ada ledakan dan kebakaran, masyarakat tidak terluka melanjutkan upacara ngaben massal hingga selesai.
Adapun sembilan korban yang terdata di antaranya I Ketut Muliana dengan kedua jari tangan melepuh, Ketut Adi Wiranata tukang kompor dengan sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan, I Gusti Nyoman Gede mengalami luka di bagian siku tangan kiri luka, I Kadek Dwi Putra Jaya tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh.
I Gusti Ngurah Pradita bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh, Bagus Oscar tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh, I Gusti Made Budiarta mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh, I Kadek Gian Pramana Putra mengalami luka bakar sekujur tubuh, dan Gusti Ketut Wiriantara mengalami luka bakar ringan.
Tama mengatakan bahwa Polsek Blahbatu pun sudah memintai keterangan, salah satunya pemilik kompor pembakaran ngaben. Keterangan dari I Made Suarta pemilik kompor jenazah bahwa kompor pembakaran jenasah digunakan sebanyak tujuh unit dengan menggunakan lima tabung minyak dan satu unit kompresor dengan menggunakan bahan bakar solar dan kompresor menggunakan bahan bakar pertalite.
"Terjadinya korban luka bakar kemungkinan posisi korban dekat dengan sumber ledakan. Kasus ini, masih dalam lidik Polsek Blahbatuh," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, Sabtu (20/8/2022).
Stefanus menambahkan bahwa dari hasil pengamatan, belum diketahui penyebab pasti terjadinya ledakan. Namun, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan kondisi tabung minyak dalam keadaan jebol di bagian bawah, kompresor pendorong minyak yang menghubungkan tabung dan selang rusak terbakar.
Selain itu Kapolsek Blahbatu, Kompol I Made Tama, megatakan dalam kejadian tesebut, pemadam kebarakan (damkar) Gianyar telah mengirim tiga unit mobil damkar ke lokasi.
"Pemadam kebakaran Gianyar telah mengirim tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan PMI juga mengirimkan satu ambulan untuk mengangkut korban ledakan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan perawatan," kata Kapolsek Blahbatu Kompol, I Made Tama, di Gianyar, Sabtu (20/8/2022).
Awalnya ngaben massal berjalan lancar mulai Jumat siang hingga petang. Sekitar jam 19.30 Wita, saat pembakaran puncak (terakhir) tiba-tiba ada ledakan dari kompor di saat masyarakat sedang berkumpul.
Ada sembilan warga yang mengalami luka bakar parah, salah satu anak berumur 11 tahun. Kini sedang dirawat di RS Sanjiwani dan yang parah sekali dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar.
Walaupun ada ledakan dan kebakaran, masyarakat tidak terluka melanjutkan upacara ngaben massal hingga selesai.
Adapun sembilan korban yang terdata di antaranya I Ketut Muliana dengan kedua jari tangan melepuh, Ketut Adi Wiranata tukang kompor dengan sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan, I Gusti Nyoman Gede mengalami luka di bagian siku tangan kiri luka, I Kadek Dwi Putra Jaya tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh.
I Gusti Ngurah Pradita bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh, Bagus Oscar tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh, I Gusti Made Budiarta mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh, I Kadek Gian Pramana Putra mengalami luka bakar sekujur tubuh, dan Gusti Ketut Wiriantara mengalami luka bakar ringan.
Tama mengatakan bahwa Polsek Blahbatu pun sudah memintai keterangan, salah satunya pemilik kompor pembakaran ngaben. Keterangan dari I Made Suarta pemilik kompor jenazah bahwa kompor pembakaran jenasah digunakan sebanyak tujuh unit dengan menggunakan lima tabung minyak dan satu unit kompresor dengan menggunakan bahan bakar solar dan kompresor menggunakan bahan bakar pertalite.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia








