
Pantau - Seorang konsumen Tata di SPBU Palembang memaparkan kronologi dirinya dipukul oleh konsumen lainnnya anggota DPRD Palembang MS yang mengendarai mobil merek CR-V berlogo bintang tiga.
MS menyerobot antrean mengisi BBM, malah memaki dan memukul Tata di SPBU tersebut.
Kejadian ini hampir tiga minggu lamanya, namun belakangan baru viral di media sosial. Pelaku pemukulan tersebut diduga seorang anggota DPRD Palembang berinisial MS dituding melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita di SPBU saat mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Video CCTV yang merekam aksi pemukulan itu bahkan viral di media sosial.
Perempuan yang menjadi korban pemukulan itu, Tata kemudian menjelaskan kronologi penganiayaan terhadap dia dan ibunya.
Dia menyebut, kejadian itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang pada (5/8/2022) dan pelaku menggunakan mobil CR-V Dengan nopol BG 7 UB.
"Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil mau isi minyak," kata Tata, Rabu (24/8/2022).
Saat itu, kata dia, dia dan ibunya sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar Pertalite. Di depan mereka masih ada dua mobil yang hendak mengisi bahan bakar.
Saat hendak maju, tiba-tiba mobil dengan nomor BG 7 UB menerobos antrean tepat di depan mobil mereka. Pelat mobil itu juga dibubuhi tiga bintang, yang awalnya diduga milik anggota TNI.
Diduga karena tak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu lantas emosi. Dia membuka jendela dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata kotor.
"Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean," jelasnya.
Usai mengumpat korban, pria itu memundurkan mobil ke belakang dan keluar. Dia mendatangi Tata dan ibunya sembari memaki.
Tak sampai di situ, Tata juga mengaku dipukuli pria yang diduga kuat merupakan anggota DPRD Palembang berinisial MS. Saat itu, Tata turun dan menanyai kenapa dirinya dimaki-maki.
"Terus saya turun. Saya tanya gimana Pak maksudnya apa memaki Ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak nggak mikir lagi. Saya di pukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari di pelintir," bebernya.
Warga yang melihat kejadian itu lantas melerai mereka. Usai kejadian itu, Tata langsung melapor ke polisi. Belakangan, rekaman kamera pengawas yang merekam dugaan penganiayaan itu diunggahnya ke media sosial Instagram dan Twiitter.
Polisi pun sudah menyelidiki kasus ini. Tata pun sudah dipanggil beberapa kali untuk dimintai keterangan.
"Laporannya sudah kita terima, sedang diproses," singkat Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah.
Apriansyah mengungkapkan, saat ini polisi masih memproses laporan yang disampaikan korban. Dia juga membenarkan bahwa mobil yang diduga hendak menerobos antrean itu adalah milik seorang anggota DPRD Palembang berinisial MS.
"Iya, (mobil itu) milik seorang anggota DPRD," ujarnya.
MS menyerobot antrean mengisi BBM, malah memaki dan memukul Tata di SPBU tersebut.
Kejadian ini hampir tiga minggu lamanya, namun belakangan baru viral di media sosial. Pelaku pemukulan tersebut diduga seorang anggota DPRD Palembang berinisial MS dituding melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita di SPBU saat mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Video CCTV yang merekam aksi pemukulan itu bahkan viral di media sosial.
Perempuan yang menjadi korban pemukulan itu, Tata kemudian menjelaskan kronologi penganiayaan terhadap dia dan ibunya.
Dia menyebut, kejadian itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang pada (5/8/2022) dan pelaku menggunakan mobil CR-V Dengan nopol BG 7 UB.
"Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil mau isi minyak," kata Tata, Rabu (24/8/2022).
Saat itu, kata dia, dia dan ibunya sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar Pertalite. Di depan mereka masih ada dua mobil yang hendak mengisi bahan bakar.
Saat hendak maju, tiba-tiba mobil dengan nomor BG 7 UB menerobos antrean tepat di depan mobil mereka. Pelat mobil itu juga dibubuhi tiga bintang, yang awalnya diduga milik anggota TNI.
Diduga karena tak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu lantas emosi. Dia membuka jendela dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata kotor.
"Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean," jelasnya.
Usai mengumpat korban, pria itu memundurkan mobil ke belakang dan keluar. Dia mendatangi Tata dan ibunya sembari memaki.
Tak sampai di situ, Tata juga mengaku dipukuli pria yang diduga kuat merupakan anggota DPRD Palembang berinisial MS. Saat itu, Tata turun dan menanyai kenapa dirinya dimaki-maki.
"Terus saya turun. Saya tanya gimana Pak maksudnya apa memaki Ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak nggak mikir lagi. Saya di pukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari di pelintir," bebernya.
Warga yang melihat kejadian itu lantas melerai mereka. Usai kejadian itu, Tata langsung melapor ke polisi. Belakangan, rekaman kamera pengawas yang merekam dugaan penganiayaan itu diunggahnya ke media sosial Instagram dan Twiitter.
Polisi pun sudah menyelidiki kasus ini. Tata pun sudah dipanggil beberapa kali untuk dimintai keterangan.
"Laporannya sudah kita terima, sedang diproses," singkat Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah.
Apriansyah mengungkapkan, saat ini polisi masih memproses laporan yang disampaikan korban. Dia juga membenarkan bahwa mobil yang diduga hendak menerobos antrean itu adalah milik seorang anggota DPRD Palembang berinisial MS.
"Iya, (mobil itu) milik seorang anggota DPRD," ujarnya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni