billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Seminar Pancasila 2022: BPIP Bawa Semangat Gotong Royong untuk Dunia

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Seminar Pancasila 2022: BPIP Bawa Semangat Gotong Royong untuk Dunia
Pantau - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Seminar Pancasila Series II 2022 dengan tema Semangat Pancasila untuk Dunia, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat Dengan Gotong Royong”, Rabu  (24/8/2022).

Menggandeng Kompas TV, BPIP berupaya membawa nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong untuk dijadikan rujukkan pembentukan persatuan dan menciptakan keadilan serta kesejahteraan dunia. Ditengah momen Indonesia sebagai pemegang presidensi G20, BPIP mendorong nilai-nilai Pancasila menjadi rujukkan landasan pembentukan norma dan moral bangsa dunia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. saat memberikan opening speech pada seminar tersebut.

“saya ingin menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat universal dan dapat dijadikan landasan bagi pembentukan norma, baik kenegaraan maupun moral bagi bangsa Indonesia, maupun bangsa lain di muka bumi ini,” tuturnya.

Yudian juga menuturkan perlunya memberitakan kepada bangsa Indonesia dan warga dunia tentang bukti nyata, buah dari semangat gotong royong bagi bangsa Indonesia, sehingga bisa pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dari krisis pandemi Covid-19.

“Menjadi kewajiban bagi kita, bangsa Indonesia, untuk memberitakan, memberitahukan, menyebarluaskan keseluruh dunia melalui presidensi G20, mengenai kekuatan gotong royong Pancasila yang mempererat Indonesia pulih dari pandemi dan lebih cepat serta bangkit ekonominya lebih kuat”, tambahnya.

Senada dengan itu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. sebagai salah satu narasumber pada seminar, mengatakan Indonesia perlu menularkan semangat gotong royong kepada dunia, demi terciptanya solidaritas antar bangsa, sehingga keadian bisa di rasakan oleh penduduk dunia bukan hanya dirasakan oleh negara-negara maju.

“Harapan saya, Indonesia sebagai pemegang presidensi G20, manfaatkan G20 nanti yang akan diselenggarakan pada bulan November di Bali dengan mendorong nilai-nilai Pancasila yang kita miliki, yaitu kegotong-royongan, bagaimana kegotong-royongan ini mampu membangun solidaritas antar bangsa,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI ke-6 yang juga Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP, Jendral (Purn.) Try Sutrisno berpesan bahwa gotong royong itu lebih dinamis, tapi yang terpenting bahwa gotong royong lebih bagus dari pada orang perorangan, dan Pancasila harus dibuktikan dengan aksi nyata dalam kehidupan.

“Gotong royong inilah kunci berkarya secara bersama, sinergi untuk suatu tujuan” jelasnya.

Berikut juga yang dikatakan Anggota Dewan Pengarah BPIP, Dr. Andreas Anangguru Yewangoe yang mengutip perkataan Bung Karno bahwa gotong royong itu sebenarnya adalah inti daripada Pancasila yang jauh lebih dinamis.

“Kita harus ingat bahwa nilai gotong royong itu berasal dari budaya agraris kita," ujarnya.

Sedangkan, Komisi XI DPR RI, Prof. Dr. Hendrawan Supratikno, menyampaikan bahwa Bung Karno di PBB menawarkan Pancasila, tentang etika global yang akan membuat tatanan dunia lebih seimbang di mana sinergisitas antara negara bisa dibangun sama-sama untuk kepentingan seisi bumi.

“Kami selalu mengusulkan agar ada etika global yang betul-betul memayungi upaya-upaya sinergisitas dan gotong royong pada tingkat dunia," ucap Hendrawan.

Hendrawan juga menambahkan, hal itu juga dapat dimulai dari bagaimana Pancasila diejawantahkan dalam setiap sel-sel kehidupan kita, membuat perubahan yang nyata.

Seminar Pancasila juga menghadirkan narasumber lainnya, Peneliti HAM, Gustika Jusuf Hatta dan Carina Joe, seorang Ikon prestasi Pancasila 2021, merupakan ilmuan Indonesia yang menjadi bagian dari tim pengembangan vaksin Oxford-AstraZneca.

Hadir pula Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, S.I.P. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan, Ir. Prakoso, M.M,. Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Dr. Baby Siti Salamah, M.Psi., Psikolog, Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri BPIP, Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A., Deputi V BNPB, Zahermann Muabezi, S.H.
Penulis :
Firdha Rizki Amalia