
Pantau - Peretas atau hacker Bjorka kabarnya telah mengunggah dokumen rahasia Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, dalam saluran Telegram, Bjorka menyatakan bahwa target peretasan berikutnya adalah Presiden Jokowi.
"Contains the transactions of letters and documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency which are labeled secret," tulis Bjorka yang dikutip dari akun Twitter darktracer_int.
Hacker Bjorka mengatakan bahwa yang diunggahnya berisi surat dan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden Jokowi, termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
"Surat dan dokumen kepada Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat 'Bjorka'," tweet darktracer_int.
Data yang diklaim milik Presiden Jokowi itu terdiri dari judul surat, nomor surat, pengirim, ID penerima, tanggal surat, dan lain sebagainya.
Dibantah Istana
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membantah kabar itu. Heru menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bocor di internet.
“Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru dilansir Antara, Sabtu (10/9/2022).
Heru mengatakan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong. Beredarnya informasi bohong itu, kata Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” katanya.
Sebelumnya, peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.
Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter "DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di Twitter hingga Sabtu pagi.
Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.
Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia, seperti data registrasi "SIM Card Prabayar" dan data milik salah satu provider telekomunikasi.
"Contains the transactions of letters and documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency which are labeled secret," tulis Bjorka yang dikutip dari akun Twitter darktracer_int.
Hacker Bjorka mengatakan bahwa yang diunggahnya berisi surat dan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden Jokowi, termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
"Surat dan dokumen kepada Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat 'Bjorka'," tweet darktracer_int.
Data yang diklaim milik Presiden Jokowi itu terdiri dari judul surat, nomor surat, pengirim, ID penerima, tanggal surat, dan lain sebagainya.
Dibantah Istana
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membantah kabar itu. Heru menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bocor di internet.
“Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru dilansir Antara, Sabtu (10/9/2022).
Heru mengatakan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong. Beredarnya informasi bohong itu, kata Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” katanya.
Sebelumnya, peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.
Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter "DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di Twitter hingga Sabtu pagi.
Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.
Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia, seperti data registrasi "SIM Card Prabayar" dan data milik salah satu provider telekomunikasi.
- Penulis :
- Aries Setiawan