
Pantau - Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) ikut aksi demo yang digelar oleh sejumlah elemen di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
"Tuntutan hari ini adalah batalkan kenaikan BBM terus kemudian reforma agraria sejati, turunkan harga-harga, cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja," ujar Ketua KASBI, Nining Elitos, kepada wartawan, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, hal yang menjadi tuntutan ini adalah sumber malapetaka bagi rakyat Indonesia. Seperti kenaiakan harga BBM membuat masyarakat semakin miskin.
Kemudian, sejumlah aturan dalam UU Cipta Kerja yang merugikan rakyat.
"Kenaikan BBM itu adalah membuat sumber kemiskinan yang semakin dalam, padahal di Omnibus Law UU Cipta Kerja melalui PP 36 adalah di mana upah buruh hanya berdasarkan inflasi padahal mandat dari konstitusi negara adalah bagaimana menciptakan kesejahteraan, keadilan, pekerjaan yang layak bagi rakyatnya," jelas NIning.
Karena itu, Nining mendesak pihak berwenang mengevaluasi UU Cipta Kerja hingga perwujudan reforma agraria. Omnibus Law UU Cipta Kerja jadi wujud nyata penjajahan pada bangsa Indonesia.
"Kita memberikan desakan kepada majelis pertimbangan rakyat MPR untuk mengevaluasi agraria sejati di mana kita bisa lihat rakyat tidak lagi bisa memiliki tanah atas nama kepentingan investasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah elemen yakni KNPA (Komite Nasional Pembaruan Agraria), hingga GEBRAK alias gerakan buruh bersama rakyat, pada hari ini menggelar aksi demo di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
“Yang di DPR itu KNPA itu soal agraria, GEBRAK, BEM SI, mahasiswa dan buruh,” ujar Kapolres Metrto Jakarta Pusat, Kombes Pol. Komarudin, Selasa (27/9/2022).
Sebanyak 4.400 personel dikerahkan untuk mengamankan demo yang akan digelar di sejumlah titik di Jakarta Pusat, termasuk di depan Gedung DPR/MPR RI.
“Di wilayah Jakarta Pusat ada 14 titik hari ini. Ada beberapa isu yang diangkat, ada di perusahaan, ada di balai kota, kemudian di kementerian, lalu di DPR. Di DPR itu ada soal BBM (tolak kenaikan harga BBM_red) sama agraria,” ucap Komarudin.
"Tuntutan hari ini adalah batalkan kenaikan BBM terus kemudian reforma agraria sejati, turunkan harga-harga, cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja," ujar Ketua KASBI, Nining Elitos, kepada wartawan, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, hal yang menjadi tuntutan ini adalah sumber malapetaka bagi rakyat Indonesia. Seperti kenaiakan harga BBM membuat masyarakat semakin miskin.
Kemudian, sejumlah aturan dalam UU Cipta Kerja yang merugikan rakyat.
"Kenaikan BBM itu adalah membuat sumber kemiskinan yang semakin dalam, padahal di Omnibus Law UU Cipta Kerja melalui PP 36 adalah di mana upah buruh hanya berdasarkan inflasi padahal mandat dari konstitusi negara adalah bagaimana menciptakan kesejahteraan, keadilan, pekerjaan yang layak bagi rakyatnya," jelas NIning.
Karena itu, Nining mendesak pihak berwenang mengevaluasi UU Cipta Kerja hingga perwujudan reforma agraria. Omnibus Law UU Cipta Kerja jadi wujud nyata penjajahan pada bangsa Indonesia.
"Kita memberikan desakan kepada majelis pertimbangan rakyat MPR untuk mengevaluasi agraria sejati di mana kita bisa lihat rakyat tidak lagi bisa memiliki tanah atas nama kepentingan investasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah elemen yakni KNPA (Komite Nasional Pembaruan Agraria), hingga GEBRAK alias gerakan buruh bersama rakyat, pada hari ini menggelar aksi demo di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
“Yang di DPR itu KNPA itu soal agraria, GEBRAK, BEM SI, mahasiswa dan buruh,” ujar Kapolres Metrto Jakarta Pusat, Kombes Pol. Komarudin, Selasa (27/9/2022).
Sebanyak 4.400 personel dikerahkan untuk mengamankan demo yang akan digelar di sejumlah titik di Jakarta Pusat, termasuk di depan Gedung DPR/MPR RI.
“Di wilayah Jakarta Pusat ada 14 titik hari ini. Ada beberapa isu yang diangkat, ada di perusahaan, ada di balai kota, kemudian di kementerian, lalu di DPR. Di DPR itu ada soal BBM (tolak kenaikan harga BBM_red) sama agraria,” ucap Komarudin.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia