Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris Jaringan Santoso

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris Jaringan Santoso

Pantau.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri hari ini kembali mengamankan satu orang anggota jaringan teroris Santoso di Desa Tomoni, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan,  pukul 07.45 WITA

"Hari Jumat kemarin itu diamankan empat orang, dua di Luwu Timur dan dua di Bone. Senin paginya, kembali anggota mengamankan lagi di daerah Luwu Timur," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Dicky Senin (13/8/2018).

Satu orang jaringan teroris Santoso yang diamankan itu berinisial M alias Ato (34) warga Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur.

Kombes Dicky mengatakan penangkapan jaringan teroris dilakukan berdasarkan adanya pendalaman kasus-kasus terorisme yang terjadi sebelum-sebelumnya.

"Setelah penangkapan ini, semua anggota jaringan teroris itu akan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman lagi bagi anggota," katanya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sulawesi Selatan berhasil meringkus empat jaringan teroris Santoso di dua kabupaten berbeda, Sulsel, Jumat, 10 Agutus 2018.

Empat orang anggota jaringan teroris Santoso yang diamankan yakni berinisial B dan M yang diringkus di wilayah Luwu Timur (Lutim). Dua lainnya yakni R dan I diringkus di Kabupaten Bone, Sulsel.

Ia juga mengatakan penangkapan terhadap empat orang anggota jaringan teroris Santoso itu dilakukan setelah anggota mengetahui keberadaannya termasuk rencana aksi dan barang bukti bahan peledaknya.

Baca juga: Polri Tetapkan 170 dari 283 Terduga Teroris Sebagai Tersangka

Untuk barang bukti yang diamankan polisi yakni bahan peledak (handak) sebanyak 15 kilogram. Bahan peledak ini disimpan  pupuk urea untuk mengelabui polisi dan masyarakat.

"Selain mengamankan keempat jaringan teroris ini, anggota juga mengamankan barang buktinya bahan peledak seberat 15 kilogram. Ini bahan peledak mau digunakan untuk meledakan beberapa tempat di Indonesia," katanya.

Dicky menuturkan,  usai penangkapan terhadap keempat orang jaringan teroris Santoso ini, anggota Densus 88 Antiteror selanjutnya akan membawanya ke Mabes Polri untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Apalagi keempat jaringan teroris Santoso ini merupakan anggota aktif dan terlibat dalam beberapa aksi sejak tahun 2010.

Menurut mantan Direktur Sabhara Polda Kepulauan Riau itu, keempatnya anggota aktif yang berada di wilayah pegunungan Sulawesi Tengah bersama dengan Santoso.

"Santoso itu punya banyak anggota aktif dan ini merupakan pendukung, sedangkan simpatisan-simpatisan adalah warga setempat. Yang ditangkap pendukung," ucapnya. 

Penulis :
Dera Endah Nirani