Pantau - Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia (SII), KH Muchlif Chalif Ibrahim mengatakan, founding father negeri ini, Soekarno merupakan salah satu kader terbaik Syarikat Islam.
"Soekarno yang menjadi proklamator kemerdekaan Republik Indonesia merupakan salah satu kader terbaik Syarikat Islam, yang sekarang bernama Syarikat Islam Indonesia (SII)," ujar Kiai Muchlif dalam acara pembukaan Kongres Nasional ke-39 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/10/202).
Selama ini, Presiden Soekarno juga diklaim sebagai kader dari Persyarikatan Muhammadiyah. Namun, Kiai Muchlif memakluminya. Yang jelas, menurutnya, Soekarno adalah menantu dari tokoh Syarikat Islam, HOS Tjokroaminoto.
"Itu kan klaim biasa saja. Tapi kan orang tahu beliau itu sejak 15 tahun di Dapur Nasionalisme, rumah Pak Tjokro di Surabaya dan beliau juga menantunya," ucap Kiai Muchlis.
Ia menegaskan, nasionalisme dan patriotisme para kader SII memang sudah terbukti dalam perjalanan bangsa ini.
Dalam momentum Sumpah Pemuda ini, ia pun mengajak kepada generasi muda saat ini untuk meneladani para pendahulunya.
"Pemuda harus memanfaatkan momentum ini betul-dapat dapat mencontoh, meneladani para penduhulunya," tutupnya.
"Soekarno yang menjadi proklamator kemerdekaan Republik Indonesia merupakan salah satu kader terbaik Syarikat Islam, yang sekarang bernama Syarikat Islam Indonesia (SII)," ujar Kiai Muchlif dalam acara pembukaan Kongres Nasional ke-39 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/10/202).
Selama ini, Presiden Soekarno juga diklaim sebagai kader dari Persyarikatan Muhammadiyah. Namun, Kiai Muchlif memakluminya. Yang jelas, menurutnya, Soekarno adalah menantu dari tokoh Syarikat Islam, HOS Tjokroaminoto.
"Itu kan klaim biasa saja. Tapi kan orang tahu beliau itu sejak 15 tahun di Dapur Nasionalisme, rumah Pak Tjokro di Surabaya dan beliau juga menantunya," ucap Kiai Muchlis.
Ia menegaskan, nasionalisme dan patriotisme para kader SII memang sudah terbukti dalam perjalanan bangsa ini.
Dalam momentum Sumpah Pemuda ini, ia pun mengajak kepada generasi muda saat ini untuk meneladani para pendahulunya.
"Pemuda harus memanfaatkan momentum ini betul-dapat dapat mencontoh, meneladani para penduhulunya," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
