Pantau.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempertanyakan wacana mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang disebut akan menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta. Tjahjo mengatakan dalam undang-undang tidak dijelaskan detail pelarangan turun jabatan dari gubernur ke wakil gubernur.
"Di Undang-Undang enggak ada detail. Secara normatif pasal berapa enggak ada (larangan)," kata Tjahjo usai menjadi pembicara dalam forum Medan Merdeka di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2018).
Baca juga: Soal Pengganti Sandiaga, Anies Baswedan Siap Dipasangkan dengan Siapapun
Namun dalam semangat politik, menurut Tjahjo aneh jika telah dua periode menjabat sebagai gubernur justru turun ke posisi wagub.
"Sudah dua kali (jadi gubernur) harusnya naik dong enggak turun. Setahu saya yah. Kalau sudah dua kali bupati naik ke wagub ya boleh. Kemudian naik ke gubernur boleh. Tapi sudah dua kali (menjabat gubernur) masa turun ke wagub?" ucapnya.
Meski begitu, Tjahjo memastikan belum ada satu pun nama yang diusulkan DPRD DKI ke Kemendagri untuk posisi Wagub. Politisi PDIP itu mengatakan hingga saat ini DPRD masih melakukan rapat paripurna dalam pembahasan surat pengunduran diri Sandiaga.
"Kemudian Pak Taufik, wakil ketua DPRD DKI yang membawa izin mengundurkan diri ke pusat melalui Kemendagri. Dari hasil itu kemudian Kemendagri mengajukan ke presiden untuk mengeluarkan Keppres," jelasnya.
Baca juga: Sudirman Said Jadi Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
Berdasarkan mekanisme yang berlaku, jelas Tjahjo, DPRD DKI akan mendapatkan dua nama calon Wagub yang diusulkan oleh Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Pilkada DKI. Tjahjo menyebut siapa pun nama yang diusulkan sebenarnya tidak bermasalah apa pun.
"Saya masih belum berandai-andai karena belum tahu siapa yang diusulkan ke DPRD. Soal siapa namanya enggak ada masalah," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N
