Pantau - Sejumlah massa aksi penolakan pengesahan draf Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) tiba di depan gedung DPR, Jakarta Pussat, pada Senin siang sekitar pukul 13.18 WIB. Mereka membawa spaduk yang bertuliskan spanduk hingga bendera kuning.
Saat tiba, para pendemo kemudian memasang spanduk penolakan di pagar Gedung DPR. Salah satu spanduk itu bertuliskan 'Tolak RKUHP Bermasalah' dan 'Tolak Pengesahan RKUHP'. Selain spanduk, juga terlihat karangan bunga yang bertuliskan penolakan RKUHP.
"Turut berduka cita atas kebangkitan pasal kolonial dalam RKUHP," demikian tulisan yang ada pada karangan bunga.
Tak sampai disitu, massa demo yang lainnya melakukan tabur bunga di depan Gedung DPR sebagai bentuk protes.
Adapun aksi demo ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari LBH, Greenpeace, Waihi, LBH Pers, Mahasiswa, buruh, penggiat lingkungan hingga kelompok perempuan.
"Aksi ini akan diikuti berbagai kalangan masyarakat sipil, dan belum diketahui berapa banyak massa yang akan datang dan massa masih akan berdatangan," ujar Citra Refarandum, pengacara publik LBH Jakarta, Senin, (5/12/2022).
Diketahui, pihak kepolisian telah menyiapkan 400 personel untuk melakukan pengamanan aksi demo tersebut. Sementara mengenai pengalihan arus lalu lintas masih bersifat situasional.
"Pengamanan atau pelayanan dan pengawalan jalannya aksi penyampaian pendapat di muka umum akan sama seperti pengawalan aksi-aksi yang lain. Harapan tentunya aksi berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” pungkasnya
Saat tiba, para pendemo kemudian memasang spanduk penolakan di pagar Gedung DPR. Salah satu spanduk itu bertuliskan 'Tolak RKUHP Bermasalah' dan 'Tolak Pengesahan RKUHP'. Selain spanduk, juga terlihat karangan bunga yang bertuliskan penolakan RKUHP.
"Turut berduka cita atas kebangkitan pasal kolonial dalam RKUHP," demikian tulisan yang ada pada karangan bunga.
Tak sampai disitu, massa demo yang lainnya melakukan tabur bunga di depan Gedung DPR sebagai bentuk protes.
Adapun aksi demo ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari LBH, Greenpeace, Waihi, LBH Pers, Mahasiswa, buruh, penggiat lingkungan hingga kelompok perempuan.
"Aksi ini akan diikuti berbagai kalangan masyarakat sipil, dan belum diketahui berapa banyak massa yang akan datang dan massa masih akan berdatangan," ujar Citra Refarandum, pengacara publik LBH Jakarta, Senin, (5/12/2022).
Diketahui, pihak kepolisian telah menyiapkan 400 personel untuk melakukan pengamanan aksi demo tersebut. Sementara mengenai pengalihan arus lalu lintas masih bersifat situasional.
"Pengamanan atau pelayanan dan pengawalan jalannya aksi penyampaian pendapat di muka umum akan sama seperti pengawalan aksi-aksi yang lain. Harapan tentunya aksi berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” pungkasnya
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
